65. Peti Mati

1022 Words

Permainan biola Prisma berakhir dan Birru bertepuk tangan. Sontak, seisi ruangan menoleh ke arahnya termasuk Prisma. Wanita itu melangkah mendekat dengan raut datar. "Prisma menghampirimu, Birru," batin Birru senang. Wajah Birru berseri-seri dengan jantung yang berdegup kencang. Rasanya seperti pemuda yang baru saja merasakan jatuh cinta. Semakin Prisma mendekat, semakin besar harapan Birru bahwa Prisma mau memaafkan dan menerimanya kembali. Ketika Birru sedang membayangkan sesuatu yang indah, tangan Prisma meraih gagang pintu dan menutupnya dengan keras. Beruntung wajah tampan Birru tidak terkena daun pintu. Jadi, pria itu hanya merasakan angin menerpa kulitnya saja. "Guru Shaula?" panggil Birru sambil mengetuk pintu. Berulang kali memanggil, tetapi sama sekali tidak mendapat jawaba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD