bc

The Beast And Her

book_age16+
152
FOLLOW
1K
READ
love after marriage
curse
goodgirl
drama
comedy
sweet
bxg
first love
secrets
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Fahmi Alatas, seorang enterpeneur sukses dan sombong dihadapkan pada kenyataan harus mengejar Humaira untuk kemajuan bisnisnya. Tipikal perempuan yang paling ia hindari. Fahmi membenci orang miskin, j***k, dan wanita yang mempertimbangkan cinta di atas segalanya. Ia menganggap semua komplit berada pada diri Humaira.

Humaira Aziza Bahmid seorang anak mantan kepala desa, perawan tua di sebuah desa terpencil. Orang tuanya memaksa Humaira membuka jilbab karena menganggapnya penyebab ia tak kunjung menikah. Fahmi masuk dan menawarkan bantuan, Humaira menerimanya dengan senang hati.

Namun, kemudian Fahmi meninggalkannya. Tak lama, rasa sakit hati Humaira akhirnya terbalaskan. Fahmi mendapat kutukan yang mengharuskan ia mencari wanita itu. Lain hal jika Humaira akan segera menikah lagi, dan ia akan tamat tanpa harapan.

Apa yang akan ia lakukan?

chap-preview
Free preview
Prolog
Fahmi masuk ke dalam mobil. Membunyikan klakson dengan kencang, meski jalanan yang dilewatinya masih senggang. “Bos harus tegas memutuskan. Kasihan perempuan itu, jika masih terikat sama Pak Bos.” Perkataan Romeo Torpedo kembali menghantuinya. Dia menepuk keras setir mobilnya. Tangannya merangsek barang-barang di dashboard. Dia butuh minum sekarang juga. Tangan Fahmi bergetar, dia bertingkah seperti seorang candu yang tengah sakau, tetapi masalahnya benda itu tidak se-memabukkan obat-obatan atau minum, tetapi justru lebih berbahaya dibandingkan keduanya. Fahmi menemukan botol anggurnya, dia membuka dan meminum cepat. “Terima kasih. Karena sudah membuatku menjadi cinderella dalam sehari. Berpakaian bagus, makan makanan enak, masuk ke rumah megah bak istana, bahkan bergandengan tangan dengan pangeran seperti kamu.” Fahmi menggeleng untuk mengenyahkan perkataan itu. Dia menegak minumannya seolah meminum air tawar. “Kamu mungkin tidak salah. Karena tempatku bukan di sini. Sampai kapanpun aku tak akan bisa bersanding dengan orang seperti kamu. Aku… hanya salah satu mainan yang sudah kamu buang.” Semua sudah berakhir. Seharusnya benar-benar berakhir. Fahmi mengusap wajah dengan kasar. Menghela napas yang mendadak menyesakkan. Botol di tangannya dia keluarkan lewat jendela samping, jatuh, pecah berserakan di aspal. Dia sadar tengah mabuk dan kepalanya mendadak sangat pening. Ketika hendak menepi dan menenangkan diri, Fahmi tersentak secara tiba-tiba. Mobilnya memang berjarak belum terlalu jauh dari pemberhentiannya tadi. Dia kebingungan mengatur setir, mobilnya bergerak tak terkendali. Fahmi menjerit, mengguncang pintu mobil agar terbuka. Dia harus keluar sekarang atau semua akan terlambat. Tubuhnya berguncang hebat. Mobil itu melaju cepat hingga melompat memasuki jurang. Dengung lengkingan marah mengiris gendang telinganya. Cahaya putih merambat memenuhi matanya. Tangannya terulur menghalau sinar. Sesaat kemudian dia terlempar, seketika kesadarannya tercerabut. *** Ambilkan alat bor!" "Dokter?" Asisten dokter nyentrik Hadi Supardi meyakinkan pendengarannya. Romeo tersedak ludahnya mendengar perkataan Dokter Hardi. Dokter berkepala botak di tengah itu rupanya telah kehabisan akal menangani pasiennya. "Cepat ambil!" Asistennya dengan ragu mematuhi perintah. Desing mesin bor yang dinyalakan membuat Romeo ngeri. Dia berbalik memunggungi, tak ingin tahu apa yang dilakukan keduanya. Setelah tadi, mereka telah mencoba segala benda tajam yang ada, tak satu pun yang mampu menembus kulitnya. Jangankan menembus pori-pori, tergores pun tidak. Dalam penerangan di bawah lampu, terlihat sesuatu seperti ulat meliuk-liuk di bawah kulit Fahmi. Luka-luka ditubuhnya tertutup sempurna. Semua orang berseru takjub dengan keajaiban yang terjadi. Apakah pria ini alien atau semacamnya? Hardi berencana akan menjadikannya penemuan terbaru, jika pria itu dapat terbangun setelahnya. Setelah keseluruhan sempurna, wajah Fahmi berubah total tanpa operasi. Semua orang terkejut. Fahmi lebih mirip wajah gorila menabrak beton dan hidungnya dilempar sekehendak hati dari tebing curam. Banyak guratan aneh menghias leher hingga matanya. Tak lama, Fahmi terbangun dalam kebingungan. Romeo bernapas lega meski beberapa kali harus mengucek mata untuk meyakinkan apa yang dilihatnya. "Kenapa saya di sini?" "Anu, Pak Bos. Itu anu---" Fahmi memberi isyarat, Romeo langsung menutup mulutnya. Dia bangkit hendak menuntaskan hajatnya untuk buang air kecil. Kedua dokter berbisik akan pamit, hendak kabur, sebelum Fahmi menjerit dan menuntut mereka. Meski kenyataannya mereka tak melakukan apa pun. Belum lewat tiga detik, Raungan Fahmi merobek kesenyapan malam. Ditatapnya wajah buruk rupa yang tak lagi dia kenali. Ini dirinya. Fahmi meninju kaca hingga tangannya berdarah. Hanya satu hal yang dia ketahui dengan pasti. "Sial!"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.9K
bc

My Secret Little Wife

read
98.2K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook