Bab 5 Perpisahan SD

508 Words
Tak terasa sudah saatnya perpisahan, Ibuku pun hadir di acara perpisahanku. Ada rasa bahagia karena akhirnya usiaku sudah masuk tahap remaja. Sebentar lagi SMP, tak terasa menempuh pendidikan selama 6 tahun terasa singkat. "Selamat ya Nak, akhirnya kamu lulus SD untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi." ucap Ibuku. Akupun hanya menangis haru, menangis akan perjuangan Ibuku seorang diri merawatku. Saat acara foto-foto aku menangis lagi, teman-temanku berfoto bersama kedua orangtuanya bahkan ada juga yang memiliki adik. Sedangkan aku hanya bersama Ibu. Tapi tak apa meski hanya bersama Ibu, aku bahagia. Selesai perpisahan kami pulang. Aku tak henti-hentinya bahagia dan mengucap syukur atas karunia Allah yang sangat indah ini. Esok pagi, aku di daftarkan Ibu di sekolah SMP. Sebenarnya aku lebih ingin masuk pesantren, tapi kasihan Ibu sendirian. Selesai daftar ke sekolah, kami pun pulang. Hari ini Ibuku tidak kerja. Ibuku ambil cuti 3 hari. Hari ke 1 di gunakan untuk acara perpisahanku, hari kedua digunakan untuk mengantarku daftar sekolah SMP, dan hari ke 3 di gunakan untuk mengantarku ke rumah Kakek. Setelah sampai rumah Ibuku pun masuk kamar untuk istirahat, Ibuku sudah pasti lelah. "Sudah siap barangmu yang mau di bawa ke rumah Kakek?" tanya Ibu. "Sudah Bu" jawabku. "Mau Ibu jemput kapan?" tanya Ibu lagi. "3 hari sebelum masuk sekolah aja Bu" jawabku. Ibu pun mengangguk. "Teman-temanmu sekolah di mana, kok Ibu gak ada lihat mereka." "Ada yang di pesantren Bu ada juga yang pindah ke SMP lain." "Nana juga nggak kelihatan" ujar Ibu. "Kalau Nana nggak tau di mana, kalau Fitri masuk pesantren Bu." "Sebenarnya aku juga pengen masuk pesantren Bu, tapi kepikiran Ibu gak ada temen." ucapku lalu Ibu pun tersenyum. "Hari ini kita jalan-jalan yuk?" ajak Ibu. "kemana Bu?" tanyaku. "Emmm enaknya kemana ya?" ucap Ibu berpikir. "Kita makan di luar aja yuk gimana?" tawar Ibu. "Iya Bu" lalu kami pun siap-siap. Tadi kami lelah habis daftar sekolah SMP, tapi kini semangat lagi. Entah kenapa jika terucap kata jalan-jalan aku bisa semangat lagi. Akhirnya kami sampai di sebuah rumah makan. "Mau pesen apa?" tanya Ibu "Emmm soto aja Bu" jawabku. lalu Ibu pun pesan makan. Ibu pesan gudeg sama teh anget, Sedangkan aku soto sama es teh. Sambil menunggu pesanan datang, kami pun mengobrol ringan. Tak lama kemudian pesanan pun datang. "Makasiiih" ucap kami serentak. Kami pun makan dengan lahap. Setelah kenyang, Ibu membayar makanan kami. Lalu kami pun keluar dari rumah makan. Tak terasa waktu cepat berlalu, aku dan Ibu menonton tv bersama selesai mandi sore. Tiba-tiba terdengar suara orang di luar entah siapa yang bertamu sore hari. "Assalamualaikum" ucapan salam tamu. "Waalaikumsalam" jawab Ibu smbil membuka pintu. "Eh ternyata Bu Sri, kirain siapa" kata Ibu berbasa basi. "Masuk dulu Bu" ucap Ibu kepada Bu Sri. "Makasih Bu, disini saja. Cuma mau kasih ini." Ucap Bu Sri sambil menyodorkan kresek entah berisi apa itu. "Iya terima kasih Bu" ucap Ibu kepada Bu Sri. "Iya sama-sama" ucap Bu Sri lalu pulang. "Apa Bu?" tanyaku kepada Ibu. "Kayaknya jajan, mungkin oleh-oleh." jawab Ibu. Lalu kami pun makan jajan yang di kasih Bu Sri tadi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD