Part 50

1769 Words

“Assalammualikum,” ujar Widi dan Nayla hampir bersamaan menguak pintu kamar tempat Maya dan Aqny di rawat. “Waalaikum salam,” ujar Arman melirik ke pintu, saat yang bersamaan mata Widi juga tertuju padanya. “Kemana saja kamu, Arman? Orangtua macam apa kamu yang membiarkan anak sekecil Aqny sendirian di rumah sakit?!” bentak Widi menarik kerah baju Arman yang duduk di samping Aqny. “Mas sudah, jangan rebut di sini!” ujar Nayla menarik lengan Widi. Arman tak kalah garang menatap Widi. Dadanya membusung, tangannya sigap melepaskan cengkaraman tangan Widi dari kerah bajunya. Tiba-tiba saja emosinya memuncak menatap Widi. Kesal, gemas, cemburu bercampur aduk menjadi satai. Tangannya mengepal siap menghantam perut Widi. “Mas Arman, berhenti!” pekik Nayla. Untungnya Aqny tertidur pulas. Ia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD