1

1205 Words
. . . Lebih baik mundur jika tak ingin mati di tangannya!! . . "M-maafkan hamba My Lord. Tapi ada seorang wanita yang bersikeras ingin menghadap pada anda." Seorang pria yang menggunakan seragam layaknya seorang prajurit, menunduk dengan kaki yang menekuk menjadikan salah satu lututnya sebagai tumpuan. Suara yang baru saja dikeluarkannya terdengar sedikit bergetar. Aura seorang yang dipanggilnya My Lord itu berhasil membuat nyalinya menciut. Terlebih ketika pria yang tadinya berdiri membelakanginya mulai menolehkan tubuhnya. Prajurit itu kian menundukkan kepalanya. "Bunuh!" Dengan santai pria mengerikan itu menatap prajuritnya sekilas dan kembali membalikkan tubuhnya membelakangi prajurit itu yang sempat mematung sesaat. "Baik My Lord." Prajurit tadi meninggalkan pria itu yang kini tengah tersenyum sinis. Bukan tanpa alasan ia menyuruh bawahannya membunuh wanita yang bersikeras ingin menemuinya itu. Dari dalam sini pun ia bisa merasakan aura wanita tadi yang mengeluarkan aura seorang omega dari bangsa Werewolf yang ingin bertemu dengannya. Wanita itu telah berkhianat dari pack nya dan berniat mengarang cerita agar ia menolongnya dan memberikan keadilan. Tapi sayangnya, pria ini tak sebodoh itu. Wanita itu telah mengambil langkah bodoh untuk bermain-main dengan seorang Kenzie. Kenzie Arsenio Reynand, adalah seorang Raja dari segala Raja. Raja dari seluruh kaum Immortal yang ada di dunia Ophelix. King atau pemimpin dari kaum Immortal, Werewolf, Vampire, Mermaid, Penyihir, dan Fairy pun tunduk pada Kenzie. Meskipun Ophelix telah memiliki seorang Raja, mereka masih belum memiliki seorang Ratu, atau pasangan dari Raja mereka. Kenzie adalah seorang iblis yang memiliki kekuatan kegelapan. Ia menguasai seluruh elemen kekuatan, yang tentunya ditakuti oleh seluruh warga yang ada di Ophelix. Kenzie memiliki darah Vampire, Fairy, Penyihir, Werewolf dan juga Devil mengalir dalam tubuhnya. Bukan hanya itu, di dalam tubuh Kenzie juga terdapat makhluk mengerikan yang bisa dikatakan monster. Saat Kenzie berganti wujud menjadi Devil, tubuhnya akan langsung berubah menjadi lebih besar dengan kulit hitam, matanya akan berubah menjadi warna gold menyala disertai gigi taring yang mencuat panjang keluar. Kenzie juga bisa mengeluarkan sayap tanpa harus merubah wujudnya menjadi monster. Berani mengganggu ketenangannya, maka kau berniat membunuh dirimu sendiri. Entah sudah berapa banyak orang yang mati di tangannya. Tanpa mengeluarkan kekuatan ataupun memegang senjatapun, ia bisa menewaskan siapapun yang mengusiknya. Bertanya mengapa ia tidak memiliki pasangan? Karena wanita yang mencoba bersentuhan dengannya akan merasakan sakit yang teramat. Tidak semua wanita sebenarnya, hanya para wanita yang akan merasakan panasnya api jika berani menyentuh Raja iblis itu, terlebih ketika mereka mencoba menyentuh tanpa izin dari Kenzie. Jika kenzie tidak suka pada seseorang, ia bisa saja langsung melenyapkannya hanya dengan menjentikkan jari. Kenzie tidak memiliki ketertarikan agar memberikan seorang Ratu untuk Ophelix. Sudah banyak, Raja-raja dari kaum Immortal yang sering mengajukan lamaran dari putri mereka untuknya, tapi Kenzie menolaknya tanpa pikir panjang. Malam ini, Kenzie mengundang para Raja dari kaum Immortal lainnya agar hadir di kastilnya bersama pasangan mereka tentunya. Meskipun Kenzie tidak memiliki pasangan, hal itu bukanlah sesuatu yang penting baginya. Karena menurutnya, jika waktunya sudah tepat maka ia pasti akan bertemu dengan pasangannya. Seorang raja dari segala raja seperti Kenzie tentunya memiliki pasangan yang berbeda dari yang lainnya. Wanita yang ditakdirkan untuknya oleh Dewi Opion tentunya. Hanya Kenzie yang bisa mengetahui siapakah pasangan yang ditakdirkan untuknya. Hanya dari mata, dan juga aromanya ia bisa mengetahuinya. Pria berbadan kekar dengan rambut coklatnya itu tengah duduk di sebuah ruangan yang sangat gelap yang hanya diterangi cahaya matahari dari jendela. Matanya yang berwarna abu-abu gelap menyorot tajam ke arah luar jendela. Pria sempurna seperti Kenzie dengan alis yang terbentuk sempurna, hidung mancung dan juga bibir tipisnya menambah kesan sempurnya. Tidak ada yang tidak tertarik akan ketampanannya. Hanya saja kekejamannya membuat para wanita takut untuk mendekatinya. Mereka hanya akan menggodanya dengan tatapan dan tubuh mereka meskipun Kenzie sama sekali tidak tertarik dan justru ingin menghabisi mereka saat itu juga. Pintu ruangan yang tadinya tertutup rapat, berdecit karna ada seseorang yang membukanya. Kenzie tanpa menoleh sudah tahu siapa yang mendatanginya, hanya dengan merasakan aura dan juga bau yang sungguh kental, membuatnya mengetahui siapapun yang mendekatinya. "Mommy mencarimu." Kenzie tak kunjung beranjak dari duduknya, membuat seorang perempuan yang membuka pintu itu berdecak kesal dibuatnya. "Ada apa?" tanya gadis itu pada Kenzie karena tak kunjung beranjak maupun bersuara. Gadis itu tahu bahwa Kenzie pasti tengah memikirkan sesuatu, entah apa yang pria mengerikan itu pikirkan. Kenzie beranjak dari duduknya dan melenggang pergi melewati gadis itu tanpa menjawab pertanyaan yang tentunya gadis itu ajukan. Dengan perasaan dongkol, gadis itu menyusul langkah Kenzie dan berjalan di sampingnya. Evelyn westie Reynand. Gadis cantik yang tak kalah mempesona dari Kenzie. Ia adalah adik dari Kenzie. Awalnya Kenzie sedikit bingung, mengapa adiknya bisa ada di sini. Karena biasanya Evelyn sangat jarang tinggal di dunia Ophelix. Gadis itu lebih suka tinggal di dunia mahluk fana, Mahluk mortal atau manusia. Sepertinya adiknya itu sudah terlalu betah di dunia itu, hingga membuatnya jarang menginjakkan kakinya di dunia Ophelix. Kenzie juga tahu, bukan hanya adiknya yang sering keluar masuk dunia manusia, tapi kaum Immortal lain pun terkadang ke sana. Hanya saja, jika mereka membuat kekacauan, Kenzie tak segan-segan memenggal kepala mereka. "Kenapa Mommy memanggil?" Setelah bermenit-menit berlalu dalam keheningan, akhirnya Kenzie mulai membuka suaranya. "Entahlah. Mom hanya menyuruhku untuk memanggilmu, kakak," ujar Evelyn tanpa menoleh ke arah Kenzie. Untuk apa menolehkan kepalanya, toh kakaknya itu pasti bertanya tanpa menolehkan kepalanya. Evelyn justru memilih memerhatikan kukunya yang sempat ia warnai saat berada di dunia manusia dengan warna pink itu. "Sejak kapan kau di sini?" tanya Kenzie lagi. Mereka tetap berjalan ke arah Mommy yang sepertinya ingin berbicara pada Kenzie atau mereka berdua mungkin? "Aku di sini dari pagi tadi," jawab Evelyn lagi, setelahnya hening. _____ Kaene, klan Fairy "Sampai kapan aku terus disembunyikan? Aku sangat ingin bertemu dengan Lord Devil itu. Dia sangat memukau, aku lelah terus melihatnya hanya dari kejauhan." Seorang gadis cantik dengan gaun biru laut nya yang menjuntai hingga lantai, terus mengomel dengan kesal. Meskipun begitu, ia tetap berbicara dengan anggun. Gadis itu adalah seorang putri bangsawan dari kalangan bangsa Fairy. Ia dirahasiakan oleh klannya sendiri, karena banyaknya mara bahaya yang mengincarnya. Gadis itu memiliki kecantikan yang tak dapat ditolak. Ia memikiki sifat yang anggun dan juga murah hati. Meskipun begitu, terkadang ia bisa jadi keras kepala dan tidak sabaran. Karena sedari kecil ia selalu dimanja oleh kedua orang tuanya yang di mana orang tuanya adalah pemimpin dari klan kaum Fairy. Candy Bethani. Sangat banyak penghuni dunia Ophelix yang penasaran akan rupanya. Apalagi telah tersebar berita, jika putri dari kaum Fairy itu digadang-gadang memiliki kecantikan tiada tara. Gadis itu memiliki ketertarikan terhadap Raja iblis dunia Ophelix. Ia melihatnya saat Kenzie memasuki wilayah Kaene untuk pertama kali beberapa bulan yang lalu. Ketampanan dan kharisma seorang Kenzie sangat sulit ditolak. Candy bahkan sering sekali mencoba mengenyahkan pria itu dari pikirannya tapi hal itu tak kunjung berhasil. Karena itulah, gadis itu terus saja mendesak ibu dan ayahnya agar memperkenalkannya pada seluruh dunia Ophelix siapa dirinya, karena ia ingin memikat hati Lord Kenzie. Candy bahkan terus melatih kemampuannya agar ia pantas bersanding di samping Kenzie. Meskipun begitu, sekuat apapun Candy berusaha. Tidak akan ada yang bisa mengubah takdir dari Dewi Opion. Dewi Opion telah menentukan takdir mereka masing-masing. Jika suatu saat Candy berhasil, mungkin keberhasilannya itulah yang justru akan membunuhnya secara perlahan. Karena keberhasilannya merupakan perlawanannya terhadap takdir yang telah Dewi Opion tentukan. . . *TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD