Enambelas

961 Words
Tasya baru saja selesai melakukan video call dengan Mamanya. Besok orang tuanya akan pulang dari bulan madunya. Tiba- tiba saat akan mengecek aplikasi w*****d ia melihat pesan E-mail masuk. Tasya mendapat sebuah E-mail dari Rangga. Liebe Tasya, Aku sengaja kirim lirik lagu ini untuk mengungkapkan isi hati aku ke kamu. Maaf bila aku sudah lancang. Aku tunggu jawabannya segera. In Deinen Augen steht so vieles, was mir sagt Di matamu, ada banyak hal yang ingin dikatakan padaku .             Du fühlst genauso wie ich Kau juga merasakan hal yang sama sepertiku Du bist das Mädchen, das zu mir gehört, Kau adalah gadisku Ich lebe nur noch für Dich Aku hanya hidup untukmu Du bist alles was ich habe auf der Welt Kau adalah segalanya yang kumiliki di dunia ini Du bist alles was ich will Kau adalah segalanya yang aku inginkan Du... Du allein kannst mich versteh'n Kau... Hanya kau yang dapat mengerti aku Du... Du darfst nie mehr von mir geh'n Kau... Kau tidak boleh pergi dariku Seit wir uns kennen Sejak kita saling mengenal  ist mein Leben bunt und schöne Hidupku penuh warna dan indah Und es ist schöne nur durch Dich Dan itu  indah karenamu Was auch gescheh'n mag Apapun yang terjadi ich bleibe bei Dir Aku akan tetap bersamamu Ich laß Dich niemals im Stich Aku tak kan pernah meninggalkanmu Du bist alles was ich habe auf der Welt Kau adalah segalanya yang kumiliki di dunia ini Du bist alles was ich will Kau adalah segalanya yang aku inginkan Du... Du allein kannst mich versteh'n Kau... Hanya kau yang dapat mengerti aku Du... Du darfst nie mehr von mir geh'n Kau... Kau tidak boleh pergi dariku Du Kau ich will Dir etwas sagen Aku ingin mengatakan sesuatu padamu Was ich noch zu keinem anderen Mädchen gesagt habe Sesuatu yang tidak pernah kukakatkan pada gadis lain Ich hab' Dich lieb, ja, ich hab' Dich lieb Aku mencintaimu, ya, aku mencintaimu Und ich will dich immer lieb haben Dan aku ingin selalu mencintaimu Immer, immer nur Dich. Selalu, selalu, hanya kamu Wo, ich auch bin, was ich auch tu Dimanapun aku, apapun yang kulakukan Ich hab' ein Ziel Aku hanya mempunyai sebuah tujuan und dieses Ziel dan tujuan itu Bist Du, bist Du, bist Du... adalah kamu, kamu, kamu Ich kann nicht sagen was Du für mich bist Aku tidak bisa katakan kau itu apa untukku Sag, daß ich Dich Dich nicht verlier' Mengatakan bahwa aku tidak akan kehilanganmu Ohne Dich leben das kann ich nicht mehr Aku tidak bisa hidup tanpamu Nichts kann mich trennen von Dir Tidak ada yang memisahkan aku darimu Du bist alles was ich habe auf der Welt Kau adalah segalanya yang kumiliki di dunia ini Du bist alles was ich will Kau adalah segalanya yang aku inginkan Du...Du allein kannst mich versteh'n Kau... Hanya kau yang dapat mengerti aku Du...Du darfst nie mehr von mir geh'n Kau... Kau tidak boleh pergi dariku Du...Du allein kannst mich versteh'n Kau... Hanya kau yang dapat mengerti aku Du...Du darfst nie mehr von mir geh'n Kau... Kau tidak boleh pergi dariku Du. Kau. Dein Rangga. Ya Allah, Tasya tidak bisa melukiskan bagaimana perasaannya saat ini. Terlalu bahagia. Akhirnya dia yang menyatakan cintanya duluan. Padahal ia dan Silvi baru saja menyusun sebuah rencana. Tanpa pikir panjang lagi Tasya membalasnya. Lieber Rangga, Ich liebe auch dich . Ohne dich kann ich nicht leben. ( Aku juga cinta kamu, Aku ga bisa hidup tanpamu.) Deine Tasya *** " Tasya kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" Suara Erik mengagetkan Tasya. Sejak tadi sore ia memang bertingkah aneh. Tepatnya setelah mendapat E- mail Cinta dari Rangga. " Erik kamu ngagetin aku aja." Tasya sedang duduk di kursi santai yang berada di Balkon. Waktu sudah pukul 9 namun ia belum mengantuk. Di tangannya ia memegang ponsel. Entah sudah berapa kali ia membaca E-mail cinta dari Rangga. Tadi mereka berdua sudah chat via WA. Rangga sedang pulang kampung ke Padang. " Jangan senyum en ketawa sendiri. Mana Mama sama Papa kamu ga ada lagi." Erik menatap lekat sepupu tirinya itu. Diam-diam sudah sejak lama ia kagum pada Tasya. " Suka-suka aku dong Rik. Pokoknya aku lagi happy." Tasya tak henti mengumbar senyumannya. " Habis dapet telpon dari Rangga ya?" Erik memberikan tebakan. " Kita habis jadian!!" Senyuman Tasya semakin mengembang. "Apa!? Jadian?" Erik tampak kaget. Ia bukannya ikut senang. Eh malah melotot tak percaya. Ia tidak salah dengar kan. " Kenapa? Kamu ga suka?" Tasya melihat seolah Erik tidak mendukungnya. Cowok itu bahkan tidak memberinya ucapan selamat. " Ga nyangka aja si Rangga berani nembak kamu. Dia kan pemalu kalau depan cewek." Ada perasaan tidak enak di hati Erik. Entah apa itu. Rangga memang pantas untuk Tasya. Dia tampan, jenius dan jadi idola. Erik hanya merasa iri dan tidak rela jika Tasya punya pacar. Sekarang air mukanya berubah tidak secerah tadi. Pemuda berwajah blesteran itu tampak menahan sedih. " Tapi kamu janji ya jangan bilang-bilang sama Papa dan Mama aku ya." Sekarang ia mulai serius. Awalnya ia tidak ingin berbagi cerita kepada Erik. Namun tidak ada salahnya jika Erik tahu mereka kan bersahabat bukan hanya sepupuan saja. Erik juga bisa dijadikan sebagai pelindung. Selain sebagai teman berantem Erik juga teman curhat Tasya. " Perasaan rahasia aku cuma satu deh. Tapi mengapa urusan kamu yang harus aku rahasiain banyak banget." Erik menggelengkan kepalanya. " Ga masalah sih kalau ga mau bikin kesepakatan." Tasya berkata enteng. " Oke. oke...janji aku ga kan bilang ortu kamu." Akhirnya Erik bersuara setelah diam beberapa menit. " Gitu dong. i love you Erik. Kamu emang sahabat aku yang paling pengertian. Besok aku traktir kamu deh." Tasya melonjak girang. Kalau ga ingat pesan Papanya ingin ia memeluk Erik. Love you too. Batin Erik. Ah, kenapa bukan dirinya yang berada di posisi Rangga. *** TBC
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD