Faiz tidak bisa tidur, karena masih memikirkan pembicaraannya dengan Deasy. Sebenarnya rasa kesalnya pada Deasy sudah ada sejak sebelum pernikahan mereka. Saat itu ia sempat menelpon Farah, karena merasakan keraguan di hati akan pernikahannya dengan Deasy. Tapi kemudian Deasy mampu membuatnya melupakan rasa marahnya, selama mereka berbulan madu, Deasy sudah membuatnya merasa bahagia luar biasa. Namun saat mereka kembali ke Jakarta, dan ia tidur di apartemen Deasy setiap malam, Faiz semakin merasakan perbedaan mendasar, dari sikap Farah, dan Deasy. Jika Farah selalu menyiapkan segala keperluannya tanpa diminta, maka Faiz harus meminta Deasy untuk melakukannya. Satu hal lagi, setiap pagi mereka hanya sarapan roti saja tanpa pernah sarapan nasi, sedangkan Faiz terbiasa mengisi perutnya d