Tes! Suara jentikan jemari, tepat di depan matanya, menyadarkan Farah dari lamunan. Ditengadahkan wajahnya, senyum nakal menggoda menyambut tatapannya. Bukan hanya bibirnya yang tersenyum, tapi mata biru kehijauan itu juga seakan tersenyum, saat beradu pandang dengannya. Tubuh tinggi Keanu yang berdiri dihadapannya, seperti menjulang layaknya pohon tinggi saja. "Melamun ya, Mbak?" "Engh ... tidak, Mister," jawab Farah sembari menggelengkan kepala. Keanu duduk di sebelah Farah. "Tinggalnya di mana, Mbak Farah?" Farah menyebutkan alamat tempat tinggalnya. "Eeh berarti kita tetangga, Mbak!" Seru Keanu sangat girang, seakan ia baru menemukan jarum di tumpukan jerami. "Mister penghuni baru, rumah yang persis ada di samping kanan rumah kami ya?" "Iya, rumah itu baru saya beli beberap