Bab 18

1447 Words

HANIF "Dia asisten rumah tangga di sini. Namanya Hayya." Penjelasan dari Abidzar membuat bahuku terkulai lemas. Harapan yang sempat membumbung tinggi karena aku yakin suara itu sangat mirip dengan suara Isma, kini dipatahkan oleh kenyataan bahwa wanita di sana adalah orang yang berbeda. Lagipula, tidak mungkin Isma menjadi seorang asisten rumah tangga sedangkan ia pergi membawa Ayra yang masih bayi dan belum bisa ditinggal. "Nif, kamu masih disitu?" Suara Abidzar menarik paksa kesadaranku dari lamunan tentang istriku. "Ya ... maaf, Bi. Tadi aku cuma lagi ingat sama Isma. Suara wanita tadi hampir mirip sama suara istriku." Terdengar helaan napas panjang dari seberang sana. "Kamu yang sabar. Kehilangan istri sama saja dengan kehilangan separuh jiwa dan aku sudah merasakannya. Hanya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD