“Marsya minta apa Mbok?” Arga bertanya pada Mbok Sri yang baru saja mengantarkan jus untuk sarapan Marsya. “Itu Neng Marsya minta bubur sama sakit kepalanya lagi. Kayaknya sakit kepala Neng Marsya kumat lagi.” Arga menghela nafasnya kasar. Bagaimanapun ia khawatir dengan keadaan istrinya itu, walaupun ia sangat marah saat ini Marsya tetap istrinya wanita yang dicintainya. “Yaudah Mbak tolong buatin ya, nanti saya saja yang antar.” Putus Arga, setelah itu Mbok Sri segera menyiapkan bubur dan obat untuk Marsya. Arga merasa gelisah sekarang bagaimana keadaan Marsya saat ini. Semua salahnya, padahal dokter udah bilang bahwa Marsya tidak boleh stress. Vertigo yang di alami Marsya salah satunya karena stress. Ia jadi merasa bersalah pada Marsya. Setelah menghabiskan lima botol sekalig