bc

GUNDALA SAYAP MALAM

book_age4+
1
FOLLOW
1K
READ
others
like
intro-logo
Blurb

William Raditya sancaka keturunan langsung dari gundala putra petir harus kembali memburu kelompok Neo Bavarien untuk mengungkap rahasia dari kematian sang mama wilhelmina raditya sancaka yang berhubungan dengan virus pegasus yang dikembangkan oleh Nazi.

chap-preview
Free preview
one
Beberapa pria berpakaian hitam nampak melangkah kan kaki keluar dari kendaraan yang mereka tumpangi, beberapa pria di salah satu kendaraan type SUV nampak melangkah kan kaki menuju ke belakang mobil mereka dan mulai berjalan berkeliling di sekitar tempat tersebut, sementara beberapa kawan nya terlihat berjalan pelan ke arah ujung darmaga nomor delapan yang berada tepat di hadapan mereka. di ujung sana terlihat sekumpulan pria berperawakan kekar nampak tengah menunggu sesuatu, binocular yang berada dalam genggaman tangan mereka di arahkan menuju ke laut lepas, beberapa koper berbahan baja nampak diantara para pria yang tengah berdiri di ujung dermaga. beberapa koper berbahan baja anti api nampak bergeletakan di atas tanah menandakan beberapa kelompok yang sudah hadir di tempat tersebut siap untuk melakukan sebuan transaksi. malam nampak semakin larut, sekelompok awan hitam terlihat bergerak pelan diiangkasa perlahan lahan awan hitam tersebut menutupi cahaya bulan yang tengah bersinar malam itu. angin berhembus dari arah lautan menuju ke arah Dermaga port dua puluh lima tempat perhentian kapal pengangkut yang berasal dari luar negeri, port dua puluh lima merupakan salah satu bagian dari kawasan pelabuhan internasional Metro City Harbour yang menaungi beberapa kawasan industri di sekitarnya. ponsel milik salah satu pria berpakaian hitam nampak bergetar ketika sebuah panggilan dari luar terlihat, layar ponsel android milik sang pria terlihat menampak kan satu nama, dengan segera jari sang pria berpakaian hitam menggeser pengunci layar ponsel milik nya dan mulai berbicara pada sang penelepon. "Situasi aman, Pak, semua nampak aman terkendali, cuma barang 'itu' belum sampai...," Ujar sang pria sembari mengarahkan pandangan nya ke arah lait lepas, sesaat sang pria melirik ke arah salah satu lelaki bertubuh kekar di sisi darmaga, lelaki tersebut nampak mengarahkan kembali teropong milik nya ke arah samudra yang berada di hadapan nya. "Den, bisa kau periksa GPS syah bandar? kapal itu seharusnya sudah tiba dua jam yang lalu...," ujar salah satu pria berpakaian hitam, tak lama salah satu pria dalam rombongan tersebut nampak berlari ke arah sebuah bangunan yang terletak di sisi barat darmaga dua puluh lima. "Tunggu saja, Zee sepertinya akan sedikit terlambat...," ujar sang penelepon, pria berpakaian hitam di ujung dermaga nampak melirik ke arah jam tangan yang digunakan nya, sudah hampir dua jam lebih diri nya menunggu paket yang di kirimkan melalui kapal barang melalui pelabuhan di singapura. sang pria nampak melirik kembali ke arah laut lepas, masih tidak ada tanda tanda kedatangan kapal pengangkut barang yang ditunggu oleh mereka, hanya terlihat beberapa kapal kecil lalu lalang di sekitar darmaga. beberapa kapal tongkang milik nelayan terlihat mengambang di luar batas wilayah Pelabuhan internasional, dua unit kapal tongkang berbendera Thailand dan Vietnam nampak memasuki kawasan tersebut dari arah utara. "ada apa ini...," Sang pria mulai bertanya tanya dalam hati, adakah sesuatu yang tengah terjadi pada kapal milik perusahaan nya?, transmisi terakhir yang diterima olehnya berakhir pada pukul delapan malam ketika kapal tersebut dilaporkan memasuki kawasan perairan Malaysia dari arah utara. Sang pria terlihat cemas ketika melihat seorang lelaki bertubuh kekar menuruni tangga di ujung sebuah bangunan yang terletak di sisi barat pelabuhan, Bangunan tempat monitor seluruh kapal yang di miliki oleh sebuah perusahaan swasta nampak berdiri tegak di ujung dermaga tersebut. "jadi bagaimana?" tanya sang pria pada lelaki yang tengah berlari menuju ke arahnya, sang lelaki nampak menggelengkan kepala dan memberikan secarik kertas pada pria berpakaian hitam yang berdiri dihadapan nya. "Kapal sebesar itu hilang dari pantauan radar?" ujar sang pria ketika melihat sebuah laporan dari syah bandar, secarik kertas yang berada di tangan nya nampak menuliskan beberapa informasi mengenai kapal tersebut. "Pak, Kami menerima laporan tentang komunikasi terakhir dari El Glasgow." Seorang pria bertubuh tinggi nampak memberikan sebuah ponsel pada pria berpakaian hitam, sang pria berpakaian hitam nampak menaik kan alisnya dan menatap ke arah layar ponsel tersebut. sebuah berkas suara digital dengan format .mp3 nampak di layar ponsel, sang pria mengusap lembut layar alat komunikasi yang berada dalam genggaman nya, indikator berkas digital tersebut nampak berputar ketika file mulai di putar. "Kita di serang!! Makhluk itu!! Makhluk itu!!" Suara kepanikan awak kapal el glasgow terdengar ketika berkas digital tersebut di main kan, suara dari balik layar ponsel dalam genggaman sang pria terdengar jelas ke seluruh tempat tersebut ketika pengeras suara benda komunikasi di tangan nya di aktifkan. keheningan terjadi di sekitar tempat tersebut saat seluruh pria yang berada tak jauh dari nya mendengar suara minta tolong yang berasal dari sebuah ponsel milik seorang pria bertubuh tinggi, Suara teriakan dari awak kapal El Glasgow kembali terdengar dari balik pengeras suara sebuah alat komunikasi, dan tak lama berkas digital tersebut mengakhiri rekaman. "Sesuatu menyerang mereka ketika El Glasgow memasuki perairan Malaysia...," Ujar seorang pria berpakaian hitam, ponsel dalam genggaman nya kembali di serahkan kepada sang pemilik, sesaat kemudian sang pria kembali menatap ke arah lautan lepas. Hanya kegelapan yang ada di hadapan nya, deburan ombak malam itu nampak membesar seiring dengan suhu udara yang mulai menurun, angin mulai berhembus kencang menerpa seluruh kawasan pelabuhan tersebut. suara bising dari sebuah seng yang terangkat dan kembali turun menghantam permukaan terdengar di sekitar tempat mereka berdiri, beberapa plastik bekas bungkusan nampak beterbangan ke arah syah bandar, sisa kertas surat kabar sore yang sudah lusuh terlihat beterbangan ketika angin kencang berhembus ke arah darmaga. sang pria nampak menatap ke arah lautan lepas, dari balik kegelapan malam sebuah cahaya kecil nampak bergerak mendekati mereka, sebuah lampu peringatan nampak berkedip diantara kegelapan malam. "Teropong...," Pria tersebut kembali mengarahkan teropong milik nya ke arah cahaya yang tengah bergerak mendekati mereka, tiba tiba sang pria nampak terkejut ketika melihat sebuah lambang yang terlukis di sisi benda besar yang tengah menuju ke arah mereka. "Tidak mungkin, itu, El Glasgow!" sebuah kapal besar terlihat dari balik teropong yang berada dalam genggaman nya, beberapa pria di samping nya nampak terkejut saat melihat benda besar yang mereka kira sudah hilang, nampak tengah bergerak menuju ke arah mereka. "Siapkan semua nya! Angkut item nomer sembilan ke Excelion lab!" seketika seluruh pria berpakaian hitam nampak berlarian menuju ke arah kendaraan mereka, Beberapa lampu sorot kembali di nyalakan dan mulai di arahkan menuju ke sebuah benda besar yang tengah bergerak ke arah pelabuhan. "Roy! Luncurkan suar! beritahu mereka jika kita sudah ada di posisi!" ujar sang pria berpakaian hitam tersebut, cahaya ke merahan nampak memancar dari sebuah pelontar di tangan salah satu pria yang tengah berdiri di sisi dermaga sembilan. cahaya suar terlihat menerangi seluruh sisi dermaga tersebut ketika pijar api menerangi angkasa, beberapa kapal tongkang nampak menepi, berusaha memberi jalan pada sebuah benda besar yang tengah bergerak mendekati pelabuhan. seluruh pria berpakaiab hitam terlihat berlari meninggalkan darmaga tempat mereka menunggu kedatangan sebuah kapal yang membawa barang milik mereka, kapal besar tersebut terus melaju dengan kecepatan tinggi ke arah darmaga dan berhenti sesaat setelah benda besar tersebut menghantam dock limabelas. "ini...," salah seorang pria berpakaian hitam nampak terkejut ketika melihat sisi kanan kapal yang berhenti tepat di hadapan nya, satu lambang mengerikan milik seorang pembasmi kejahatan terlihat di sisi kapal tersebut, lambang elang berwarna putih nampak di cat di sisi benda besar di hadapan nya. "Elang Hitam...,"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.5K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.6K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
172.0K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
295.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
214.3K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.6K
bc

TERNODA

read
193.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook