13

1219 Words

“Rio, tidur di kamarmu sendiri.” Menjengkelkan, setibanya di rumah Mia mendapati kamarnya tengah diinvasi oleh Rio. Jika bukan atas nama persaudaraan, mungkin Mia akan memilih untuk membanting Rio dan melemparnya ke kandang buaya. “Ya,” jawab Rio setengah mengigau. Tersangka utama sama sekali tidak mau diajak bekerja sama. Bocah itu memilih menggerlung bak kucing, cuek. Mia akhirnya hanya bisa mengembuskan napas, kesal.  Mia duduk di tepi ranjang. Dia mulai melepas sepatu dan mengambil bantal. Jika kamarnya dikuasai Rio, maka pilihan terakhir adalah tidur di kamar Rio yang Mia bisa pastikan isinya pasti tak ada bedanya dengan garasi. “Hidup ini kejam,” keluh Mia. *** Kartu undangan berwarna emas dengan tulisan “new inner beauty” . Menyipitkan mata, Mia memastikan nama yang tertera d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD