Ghina menggeleng, gerakan itu refleks ia berikan karena mendapatkan penawaran mendadak. Meski terkejut, dirinya harus tetap menolak. Semua orang memperhatikan ke arah mereka, tidak mungkin bagi wanita itu menimbulkan kesalahpahaman dimana menunjukkan bahwa ia memiliki hubungan khusus dengan CEO mereka. "Ti-tidak perlu! Aku baik-baik saja, Mas." cicitnya, berbohong. Ketika hendak bangkit, Ghina kembali tergelincir, fungsi kakinya yang sedang tidak dalam kondisi baik membuatnya jatuh. "A-aku, aku baik." Zalman menatap dingin. "Ayo ikut saya, Na. Saya tidak menerima penolakan," ucap pria itu, suaranya mengintimidasi. Untuk beberapa saat, Ghina mematung. Dirinya telah sihir dengan titah yang diberikan pria itu. Semua orang yang ada di sana juga sama terkejutnya. Baru hendak bertanya, t