Shilla takut sebenarnya. Ia pamit ke rumah Anneliese. Diantar langsung oleh Adrian. Ya biar dipercaya ummi dan abinya. Tak lama ya muncul Reifan untuk menjemputnya pergi. Rumit sih. Bahkan untuk sekedar jalam-jalan bersama pun harus sampai begini. Shilla tahu kalau ia salah. Sangat salah malah. Namun susah juga menuruti maunya orangtua begitu saja. Apalagi remaja yang masih ingin memenangkan ego sepertinya. "Tadi ngapain sama Liese?" Ya cowok ini tahunya kalau ia mau ke rumah Liese dulu gitu. Padahal kan sengaja ke sana biar Reifan tak datang ke sekitar komplek rumahnya. Itu jauh lebih berbahaya. "Ngobrol aja tadi. Kan ada yang baru jadian." "Siapa?" "Liese sama Adrian." "Bukannya udah lama?" "Kemarin-kemarin baru dekat-dekat doang." "Lama banget nembaknya kembaran kamu tuh!" Shil