"Muka lo hancur lagi." Ia hanya terkekeh. Yeah diajak nongkrong. Tadinya, teman-temannya mau datang ke rumahnya. Tapi ia larang. Jadi akhirnya, ia alihkan tuh ke salah satu warung. Biar nongkrong di sana sekalian makan lah. "Lo digebukin Arya sama gengnya?" Ia mengangguk pelan. "Masalah apa?" "Soal yang waktu MOS itu bukan, Rei?" "Bukan. Dia gak suka gara-gara tadi kuis, gue minta soalnya diubah sama gurunya. Soalnya, gue lihat, dia udah siapin jawabannya. Sementara soalnya belum dibagiin." "Wah berani banget lu, bro!" Beberapa teman sekelasnya baru muncul. Tentu saja sudah tahu. Tapi tak tahu kalau Reifan akan dipukul. Kalau tahu, mana mungkin lah mereka pulang duluan tadi. Tapi Reifan juga sudah tahu sih. Ia tahu gelagatnya si Arya. Yeah si anak kepala dinas yang sangat temprame