Senja

3075 Words

"Shilla dianterin siapa, bi?" Ia mencebik sebenarnya. Dua adiknya tak mau berangkat cepat. Terlalu pagi katanya sekolah masih sepi dan rada horor. Ya kan jengkel tuh Shilla. Wong cuma beda setengah jam doang kok masuknya. Kebetulan, sekolahnya memang menerapkan yang lebih cepat. "Tuh si abangnya udah datang!" Yeah Ferril dong. Hahaha. Ia kira akan naik mobil ya. Eeh motor. Alhasil ya pergi mengambil jaket dulu. Pagi begini kan Depok tetap dingin kalau di jalan. Awalnya, Shilla tak sadar kalau itu Ferril. Meski ya dari motor saja sudah keren sih. Cuma ia pernah naik ojek motornya semahal itu juga. Ia terkekeh kecil. Merasa bodoh. Apalagi abinya bilang si abang sih. Ia jadi salah sangka juga kan. "Abang gak kerja?" "Ini sekalian jalan makanya." "Kan beda arah, bang. Kalau ke Jakarta k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD