Reifan berdesis. Ia mendengar teriakan tadi. Yeah yang meneriakinya. Maka ia buru-buru berlari menuju motornya. Buru-buru juga mengendarainya. Ia memutar arah untuk menghilangkan jejak. Padahal kan balik lagi ke sekolah tuh. Tapi lewat jalan yang lain. Biar apa? Biar gak ketahuan lah. Ia masuk g**g kecil untuk menghampiri Shilla. Ketika tiba di depan gadis itu....lihat deh wajahnya kesal banget. Kenapa? "HAAHAAHAHAAAAAAAHAAAAA!" Shilla mencebikan bibirnya. Ya lah. Siapa yang gak kesal sih? Ia menunggu di sini hampir setengah jam usai tercemplung tanpa sengaja ke dalam bak sampah. Katanya Reifan kan aman. Ada tutupnya. Lah ini? Lihat deh terbuka begini. Mana ia tadi tak melihat. Wong langsung melompat usai menoleh dari Reifan. Hasilnya.... Reifan menghentikan tawanya. Ya tuan putri sam