"Bi! Bi! Si Adel, Bi! Berantem sama kakak kelas kita!" Angga mengatakan itu dengan nafas terengah-engah. Fabian menekan bahunya agar ia duduk. Orang asma kok lari-lari sih? Kan bahaya. "Duduk lo. Yang tenang! Adel kenapa?" Menunggu dulu beberapa saat. Belum juga dijawab sama Angga, suara kehebohan itu akhirnya sampai ke telinganya. Ia langsung berjalan menuju pintu. Tapi ketika hendak keluar, seseorang menahan lengannya. Ia menoleh. "Mau ke mana, Abi?" Isabella menahan langkahnya. Yeah siapa lagi yang akan melarangnya untuk menemui Adel kalau bukan gadis yang satu ini? Ia tahu Fabian akan ke mana. Ia juga jelas mendengar kalau Angga menyebut-nyebut nama Adel tadi. Apalagi suara kehebohan dari lapangan pun terdengar hingga ke lantai atas. Jadi jelas kan, mana mungkin ia akan senang k