Bia menatap hamparan daun yang bertebrangan ditanah, ditempa angin hingga menjauh dari tempat satu ketempat kemudian. Bia sudah banyak merenung beberapa hari ini, untuk kesekian kalinya dia mencoba melepaskan masa lalu itu namun seperti sudah melekat erat, kenangan itu tidak pernah pudar meskipun Bia mencoba membenci, melupakan bahkan mencaci maki masa itu. Dia tetap utuh bersemai disatu tempat terkhusus dan Bia tidak bisa memindahkan kenangan itu karena dianya terlalu berharga. Sayup - sayup Bia mendengar sebuah suara yang tak asing untuk beberapa waktu lalu, suara itu besar menggema lantas berlalu mengecil hingga menyisakan suara dengungan ditelinganya. Bia memejamkan matanya, begitu penyesalan itu sangat membuat Bia terpukul telak, beginikah rasanya menunggu dan mencintai seseorang yan