Sanah masuk ke dalam mobilnya, kedua matanya menatap lurus. "Kenapa semua orang terus memaksa aku untuk mencintai kak Satria." "Aku tidak mencintainya lagi, tidakkah kalian mengerti." gumam Sanah, tiba-tiba air matanya jatuh di pipi dengan kasar Sanah mengusapnya. Setelah memenangkan dirinya, Sanah lalu menyalakan mesin mobil dan meninggalkan parkiran cafe untuk pulang kerumahnya. Sesampainya di rumah ternyata Virgo dan pengasuhnya sedang berada di luar. Sanah turun dari dalam mobil, hatinya yang semula sedang buruk seketika melihat putranya hatinya pun kembali menghangat. "Virgo, kok di luar nak." ucap Sanah menghampiri Virgo yang masih berada di gendongan pengasuhnya. "Maaf mbak, tadi Virgo menangis jadi saya bawa keluar sambil jalan-jalan, cuman sekitaran rumah saja mbak." ujar si