Delilah Davis
“Yang aku masih tidak mengerti, kenapa kau sudi berteman dengan Peterson, Delilah?! Lelaki sinting itu sangat menyebalkan. Memikirkannya membuat kepalaku sakit!”
Keysha menggigit roti panggangnya dengan kasar, seakan dia punya dendam mendalam pada makanannya itu. Aku dan Keysha sedang menikmati sarapan di meja bar dapur sambil mendengarkan musik jazz yang mengalun pelan dari speaker.
Selera musik Keysha sangat berbanding terbalik dengan tempramen-nya yang selalu tinggi. Aku mengira gadis ini mungkin lebih suka sesuatu yang berbau rock atau bahkan metal.
“Dia memang agak sedikit menyebalkan jika sedang kepedean,” Balasku, menahan tawa. Aku menyeruput jus jerukku, “Tapi dia pria yang baik, percaya padaku.”
“Un-f*****g-believable!” Pekiknya dengan nada jengkel, “Apa kau ta
