Devan segera menyingkap selimutnya dan menginjakkan kaki ke lantai. Dia berjalan tertatih untuk pergi menemui Arka. Di lorong itu, secara tak sengaja, dia bertemu dengan seorang suster.
"Bapak mau ke mana?"
"Nggak apa-apa, Sus. Udah diizinin sama dr. Jimmy juga. Kata mereka, dr. Arka udah sadar," ucap Devan.
"Benarkah? Syukurlah. Sini, saya bantu, Pak!"
Suster itu membantu Devan untuk berjalan menemui Arka. Di ruangan Arka pun, pria itu belum seutuhnya kembali pada dunianya. Mungkin, dia menunggu satu orang lagi. Dia menunggu Devan-nya. Tepat ketika Devan tiba di ruang rawat itu, perhatian mereka teralihkan pada Devan. Bias bahagia jelas terlihat di wajah pucat Devan.
"Devan?"
Senyuman Devan mulai terbit tepat ketika Arka membuka matanya. Orang pertama yang dilihat Arka adalah Devan,
