“Besok saja saya jelaskan, ya. Ini sudah larut malam, saya ngantuk.” Lalu tanpa menunggu jawaban dari Kaluna, Anggara langsung menutup sambungan telepon. Kening Kaluna mengernyit. Dia menatap pada layar handphone, lalu geleng-geleng kepala. “Huffttt mentang-mentang orang kaya, seenaknya aja.” Lalu gadis itu turun dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar. Dia menuju ke kamar mamanya di lantai bawah. Dibukanya pintu kamar yang tidak pernah dikunci itu. Elvina langsung menoleh begitu mendengar pintu kamarnya dibuka. Wajahnya sumringah seketika saat melihat siapa yang datang. Elvina bangkit dari rebahannya, lalu duduk di tepian tempat tidur. “Kamu kemana saja, Sayang? Kok baru datang?” Kaluna ikut duduk di samping mamanya. Dia mencium punggug tangan sang mama dengan takzim. “Maaf ya,