"Kakak siap-siap aja, biar Jihan yang bantu Ibu masak." Dengan lembut Jihan mendorong Elina agar Elina keluar dapur, melarang Elina untuk membantu Indira masak karena ia yang akan membantu Indira membuat sarapan hari ini. "Memangnya kamu bisa masak?" ejek Elina yang sontak saja membuat Jihan cemberut. "Bisa dong Kak. Makanya Kakak siap-siap aja buat pergi kerja, biar Jihan yang bantu Ibu masak." Sejak dulu, Jihan memang memanggil Indira dengan sebutan Ibu. "Iya-iya, masaknya yang enak ya." "Iya, pasti enak kok." Elina pun keluar dari dapur, kembali menuju kamarnya dan bersiap-siap untuk pergi bekerja. Sementara Jihan kembali menghampiri Indira, membantu Indira yang sedang sibuk memasakan makanan untuk sarapan. Jihan bertanya apa yang harus ia kerjakan dan Indira memberi