Kami duduk di bangku belakang tapi saling membelakangi. Oh Kang Pek pura-pura asik menikmati pemandangan dari balik jendela mobil, sedang aku sibuk mengutak-ngatik hapeku. Kami masih perang dingin. Perang terpanjang sejak aku mengenal Paman muda. Oke, silahkan saja dia mendiamkan aku sepuas hatinya. Aku juga dah malas merayunya untuk berbaikan lagi. Sudah cukup aku dikacangin, aku gak mau lagi ntar dikuaciin! Emang aku camilan, apa?! Aku sedang chattingan ama Boss Mantan, entah darimana dia mendengar kabar kalau aku lagi otw ke rumah Pangeranku. Yah, setelah pertemuan kami yang digagalkan Oh Kam Pret tempo hari, Kakek Kak Bagus mengundang kami sekeluarga datang ke desanya. Nah kini kami dalam perjalanan menuju kesana, naik mobil Atozku. Mamah bersikeras dia yang menyetir. Nanay