Setelah pulang dari desa Kak Bagus, kehidupanku berjalan normal. Normal dalam arti aku masih menjomblo, dan perjodohanku dengan Kak Bagus telah kandas! Gagal total.. Nanay dan kakek Kak Bagus sepakat membatalkan perjodohan kami gegara merasa hubunganku dengan Kak Bagus lebih ke nuansa persaudaraan. Kak Bagus terlihat lega. Kalau aku....? Ehm, entahlah. Ada yang lebih menyita pikiranku saat ini. Tentang pernyataan cinta Paman muda padaku, seriuskah dia? Tapi mengapa setelah itu sikapnya biasa aja? Haizzz, aku gak abis mengerti! Gegara terlalu memikirkannya, aku banyak bengong saat bekerja. Tentu aja Boss Mantan protes berat. Ctek! Ctek! Dia menjentikkan jarinya tepat didepan wajahku. "Saya tidak mengaji kamu untuk menghantukan orang," sindirnya pedas. Sayangnya, aku kuran