bc

Trapped Inside

book_age16+
81
FOLLOW
1K
READ
revenge
FBI
love-triangle
sex
mafia
tragedy
twisted
abuse
multiple personality
like
intro-logo
Blurb

Abigail Drew dan kakaknya, August Drew, harus menyamar untuk mengetahui apa rencana John Raymond dan organisasi bernama 'HAVOC'. Demi tugasnya itu kakak beradik Drew itu harus memasuki dunia hitam yang sangat berbahaya.

Sayang, tanpa diinginkan Abigail dan juga John justru saling terjerat dalam sebuah perasaan yang dinamakan cinta. Akankah Abigail melaksanakan tugasnya sampai akhir, atau justru berbalik mengkhianati pekerjaannya sebagai polisi?

chap-preview
Free preview
PROLOG
PROLOG  Netra bocah kecil yang berusia sekitar sepuluh tahun itu tampak berkaca-kaca tatkala melihat seorang wanita  terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Wajah wanita paruh baya yang berusia lebih dari lima puluh  tahun itu terlihat pucat dan kurus. Beberapa peralatan medis menempel di setiap bagian tubuhnya. Selang-selang panjang itu ditusuk paksa ke dalam hidungnya, sedangkan infus yang melilit tangan terpasang dua sekaligus. Tubuhnya semakin habis dimakan penyakit kanker otak. Kini, tak ada sehelai pun rambut yang menempel di kepalanya. Bocah itu menatap nanar, seolah kehilangan harapan atas seluruh hidupnya pada wanita lemah yang terbaring itu. Sungguh, dia berbeda sekali dengan perempuan yang biasa ia panggil  ibu.    "Kemarilah Joonie." Wanita itu tersenyum lemah dari tempat tidurnya. Memanggil bocah sepuluh tahun yang terpaku di depan pintu kamar rawat. Ia memanggil anak lelaki kecil itu dengan suara lemah.    Kaki kecil bocah yang dipanggil Joonie itu melangkah menghampiri sang ibu. Langkahnya terhenti di samping ranjang. Tangannya menyentuh tangan ibu dan menggenggamnya. Matanya berkaca-kaca tapi ia tidak mengatakan apa-apa. Mungkin kerongkongannya tercekat sekarang. Bocah itu menarik napas, tapi tumpukan kristal di pelupuk matanya malah meluncur membasahi pipi.   "Joonie, kau adalah laki-laki, jadi kau tidak boleh menangis dan harus menjadi kuat." Wanita itu bergerak lemah, berusaha meraih kepala anaknya lalu mengelusnya pelan. Yesica Raymond, Ibu dari bocah bernama John Raymond menahan bulir bening itu juga di sudut matanya.   Dengan punggung tangannya John mengusap air matanya. Dia berusaha tersenyum pada sang ibu. Namun, detik berikutnya tangis John pecah. Sungguh, betapa kejam dunia ini sampai - sampai mengambil satu - satunya tumpuan dan harapannya. Orang yang merupakan sunia John, perempuan yang menjadi tempat bergantung selama ini, Mengapa takdir suka sekali mempermainkannya? Mengapa?   Hal yang diinginkan John kecil bukan sesuatu yang mewah atau mahal harganya. Dia sama sekali tidak tertarik pada mobil remot kontrol super mahal yang terpajang di KingsToy, salah satu toko mainan terbesar di kota. Ia cuma mau Ibunya kembali sehat, bisa pulang dan mereka akan berkumpul bersama-sama di meja makan untuk menyantap pizza yang lezat. Namun, kenapa hal sesederhana itu juga tidak bisa ia dapatkan? John berjanji bahwa dia tidak akan menangis, merajuk, apalagi marah hanya karena tidak dapat mainan baru. Bocah itu juga tidak akan merengek minta permen dan es krim.    "Dengar Joonie, kehidupan di dunia ini sangatlah keras. Jika kau tidak bisa bertahan maka kau akan tumbang di tengah jalan. Ibu sangat menyesal tak bisa mendampingimu dan adikmu lebih lama lagi. Karena itulah Ibu ingin kau berjanji satu hal padaku Joonie. Berjanji lah kau akan menjadi kuat untuk menjaga adikmu."    Sungguh, demi apapun, John kecil hanya butuh ibunya. Ibu yang akan menjaga ia dan adiknya. Orang yang menyayangi mereka dengan tulus, tempatnya pulang. Rumah untuk kembali, tapi … sepertinya hal itu mustahil untuk dilakukan.   Joonie menggelengkan kepalanya kuat - kuat. “I--ibu, kumohon. Tolong jangan pergi, bertahanlah! Aku tahu kau kuat. Aku … aku benar- benar tidak tahu apa aku bisa melakukannya."   Wanita itu menatap mata jernih John dengan pupil bergetar. "Kau bisa John Raymond. Kau anak yang hebat, Ibu yakin kau pasti bisa melakukannya. Apapun yang terjadi kau harus selalu bersama adikmu. Ibu mohon padamu Joonie, berjanji lah … kau akan menjaga adikmu."  Kali ini gelengan kepala John melemah, ia terisak dan menangis sejadinya. John Raymond memiliki IQ 180 meski usianya masih sepuluh tahun. Ia bukan anak yang bodoh, dan jelas … John tahu betul bahwa Ibunya akan pergi. Wanita itu sudah mencapai batasnya dan akan segera menyerah pada penyakit sialan itu. Pikiran Namjoon menolak keras - keras pernyataan sang Ibu, jelas itu karena dia tahu jika dia berjanji … wanita itu pasti akan pergi lebih cepat. Pun begitu, hatinya tidak bisa menolak permintaan wanita yang telah melahirkannya. Apalagi Ibunya memohon dengan rasa putus asa seperti itu pada John kecil.  "Aku ….” John terhenti, ucapannya menggantung di udara. “Aku berjanji akan menjadi laki-laki yang kuat untuk bisa menjaga Nana." lanjutnya lirih.  Yesica tersenyum lembut dan berusaha menegakkan tubuhnya yang lemah untuk mencium kening putranya. Memiliki anak secerdas John adalah anugrah, yang mungkin menjadi satu - satunya alasan Yesica bertahan hidup dan melawan kanker yang menggerogoti tubuhnya selama ini. Namun, kesedihan itu sama sekali tidak bisa ia hilangkan. Biar bagaimana pun, kebahagiaan seorang Ibu adalah ketika melihat putranya menjadi kuat … dan wanita itu yakin kalau Joonie kecilnya akan tumbuh menjadi pria yang kuat serta bisa diandalkan.    * * * * *    Bersambung, 718 kata. Ada yang menantikan kisah Joonie setelah dewasa? staytoon yaaa! Jangan lupa TAP LOVE atau ADD/IKUTI cerita ini dan masukkan ke perpustakaanmu, ya~!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K
bc

Mrs. Rivera

read
45.5K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
220.4K
bc

HURTS : Ketika Hati Yang Memilih

read
115.4K
bc

Mafia and Me

read
2.1M
bc

Fake Marriage

read
8.5K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook