31 Sepanjang hari itu aku nyaris setiap jam digodai Arman. Isan dan Wahyu yang baru mengetahui tentang kisah lawasku dengan manajer keuangan teranyar itu juga turut meledek, bersiul lagu cinta secara bergantian bila Elvani melintas. Kendatipun ingin mengamuk, tetapi aku berusaha untuk tetap tenang dan menampilkan raut wajah santai. Bila perempuan yang usianya lebih tua satu tahun dariku itu keluar dari ruangannya di sudut kanan menuju ruangan staf di sisi kiri deretan kubikel, aku tetap fokus menatap laptop dan benar-benar tidak mau menengadah. Menjelang sore, suara melengking khas Teh Marni mengejutkan kami yang benar-benar tidak menyangka bila perempuan itu akan datang. Bertambah kaget karena ternyata Teh Marni telah mengenali Elvani dan tampak mengobrol dengan seru bak sahabat yang