Perban Mumi

1417 Words

37 Pagi ini aku menjadi tontonan para karyawan lain. Kendatipun mumi sudah tidak mirip guling, tetapi tetap saja tampilannya yang aneh itu membuat semua pasang mata penasaran. Tak terkecuali Aisyah. Gadis berjilbab hitam itu langsung mengekor hingga aku mendudukkan diri di kursi kebangsaan di bagian kiri ruang kerja. "Eta tangan na kunaon?" tanya Aisyah sambil menunjuk ke mumi yang tadi pagi sudah diganti perbannya oleh Arman. "Habis latihan jadi pawang ular," jawabku, sengaja memutuskan untuk berterus terang padanya daripada dicecar terus-menerus. "Pawang ular?" ulangnya sembari mengangkat alis tebal yang harus kuakui sangat bagus, melengkung indah bak ulat bulu. "Hu um. Di tempat kang Husni. Kukira itu Jacky Chan, taunya ular lain." "Dipatok?" "Digigit dan digulung ini tangan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD