When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Apa yang Papa lakukan?" Tanya Devan dengan suara berangnya karena merasa tidak percaya dengan apa yang saat ini Devan lihat. Teriakan Devan, tidak hanya membuat papa Wijaya yang terkejut. Dita langsung menoleh dan langsung membulatkan matanya mendapati Devan terlihat murka padanya, sama seperti papa Wijaya yang juga terkejut melihat kedatangan Devan. Papa Wijaya langsung melepaskan tangannya dari lutut Dita, dengan bangun dan berdiri tegak tepat di depan Dita, dengan posisi menghadap pada Devan. Dita pun dengan spontannya berdiri mengikuti Papa Wijaya, namun dengan cepat Papa Wijaya meminta Dita agar Dita tetap duduk. "Jadi Papa mendesak Devan agar segera menceraikan Dita karena ingin menggantikan posisi Devan menjadi suami Dita? "Tanya Devan sambil melangkah lebar masuk dan mendekati P