When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Baiklah." Ujar Dita yang mulai mendudukkan tubuhnya, hingga dengan cepat Devan langsung berdiri dan mendekati Dita. Devan langsung mengangkat tangannya untuk menyingkap rambut Dita, hingga bisa terlihat jelas leher belakang Dita. "Ini…" Devan tidak bisa melanjutkan kata-katanya, saat tidak mendapati bekas apapun di leher belakang Dita. "Kenapa?" Tanya Dita penasaran, namun masih belum mendapat jawaban dari Devan. "Apa tidak ada yang bisa dipastikan?" Tanya Dita yang semakin penasaran "Mau tidak kamu bertemu dengan seseorang, aku ingin memperkenalkan seseorang sama kamu?" Tanya Devan lalu menjauhkan tangannya dari leher Dita, dan menatap Dita menunggu jawaban dari Dita. "Memangnya siapa, siapa yang ingin kau pertemukan denganku? "Tanya Dita dengan dahi berkerut, karena Dita melihat De