*"Ayah mama sangat marah kepada Bidan itu,lalu mengusir Bidan itu dari kampung,karna ayah mama ketua dusun di kampung nya,ayah bisa berbuat apa saja kalau dia mau.
*"Pada suatu pagi saat Marlena mau kepuskesmas,mama melihat dia bertemu dengan seorang ibu-ibu,pas bangat waktu itu ibu itu bilang kalau Marlena adalah anak yang baik seperti anak yang terlahir dari orang tua yang baik-baik,ibu itu bercanda pada Marlena,mama merekamnya,lalu memberikan nya pada ayah,dan mengompori ayah.
*Saat Marlena pulang,ayah sangat marah kepadanya,ayah melarang Marlena agar tidak kerja lagi,ibu menangis bertanya kepada nya,Lena yang tak tau apa-apa hanya bingung saja apa yang terjadi,Marlena tersenyum menjelaskan nya,tapi mama nmembantah dan menamparnya.
"Pada saat Marlena merasa tidak di hargai lagi,Marlena pergi ke perbatasan tuk membantu tenaga medis disana,Marlena bertemu sama papa,mereka pacaran,karna tidak mau di rundung fitnah,mereka menikah sirih,sampai Marlena hamil,Marlena pulang bertujuan akan mengatakan hubungan nya dengan papa kepada ayah,tapi mama menggunakan kesempatan itu tuk memfitnah nya.
*Pucuk di cinta ulam pun tiba,Marlena bertemu sama Deni pacar mama,Deni meminta kepada Marlena tuk menyampaikan bunga pemberian nya tuk mama,mama pura-pura datang menghampiri mereka lalu mengatai mereka selingkuh,Marlena menjelaskannya tapi mama gak mau tau,saat Deni memegang tangan mama,mama mendorong nya lalu dia ketabrak mobil,akhirnya meninggal di tempat.
*Mama mengatakan kepada keluarga Deni kalau yang mendorong Deni adalah Marlena,karna mereka bertengkar karna Deni pacaran sama mama dan menyelingkuhi dia,orang tua Deni sangat marah lalu melaporkan nya kepolisi,Marlena di penjara selama seminggu karna tak menemukan bukti sidik jari Marlena di baju Deni,Marlena bebas.
*Mama sakit hati melihat Lena bebas,mama masuk kekamarnya diam-diam lalu mengambil sebuah foto di dompet nya,mama minta sama ayah mama untuk melamar lelaki yang ada di foto itu,yang tak lain adalah papa,marlena mengatakan kalau dia hamil oleh seorang TNI,saat dia mau mengatakan nama TNI itu mama memotong perkataan nya dan menyuduti nya yang telah hamil oleh semua TNI dan Deni,yang lebih pasti nya dia hamil anak Deni kata mama.
*Pada saat kami tunangan Marlena mendatangi papa minta penjelasan,papa marah dan mendorong nya,mama fikir Lena akan keguguran,ternyata anak dalam kandungan nya sangat kuat dan bertahan,papa mengatakan jangan pernah mengganggu nya lagi karna anak dalam kandungan marlena bukan anak nya kata papa,lalu papa menalak nya dengan berderaian air mata.
*Marlena merasa sangat terpukul dan hampir bunuh diri,tapi Mak dang iwan menghalangi nya,Mak dang iwan membawanya pulang kerumah,dirumah ayah sudah melempar tas pakaian nya keluar,tanpa penjelasan ayah mengusirnya dan memutuskan hubungan keluarga,Mak dang iwan sangat kasihan kepada Lena,lalu membawa Lena ke jakarta,semenjak itu kami tidak tau lagi kabar nya.
*Saat kakek meninggal karna serangan jantung habis mendengar pengakuan dari seseorang tentang Marlena,ayah merasa bersalah,sepanjang hari meminta maaf dalam lamunan nya kepada Lena,tiba-tiba dadanya sakit karna serangan jantung,Marlena di minta sama Mak dang iwan pulang untuk melihat ayah yang terakhir kali,saat mama dan papa datang Lena menghilang dan sudah pergi lagi dari rumah.
"Ibu sangat merasa marah kepada mama,karna sudah berbuat jahat memfitnah dan merebut papa dari Lena,mama meminta mama tuk mencari Lena,tapi mama tak menemuinya dimana pun,mama coba bertanya kepada Makdang iwan,tapi Mak dang iwan kehilangan jejak Marlena,sepanjang hari mama selalu di hantui oleh rasa bersalah,mama sudah putus asa mencarinya sampai sekarang.
*Waktu ibu meninggal mama cepat-cepat pulang,melihat mama papa dan kalian datang Marlena dengan cepat lari tanpa membawa anak nya yang lagi tidur, sudah dua hari Marlena meninggalkan anak nya yang udah berumur 10 tahun itu,kalian sangat akrab dengan Trisukma,mama sangat merasa bersalah kembali melihat Trisukma,papa awal nya cuek sama Trisukma,tapi setelah melihat Trisukma menangis,papa memangku dan menggendongnya,mungkin hati seorang ayah kepada anak kandung nya yang membuat Trisukma nyaman di pelukan papa kalian.
*Sekitar sore Marlena datang mengambil Trisukma yang lagi bermain bersama kalian,kalian menangis karna Trisukma pergi meninggalkan kalian,mama mengejar mereka kemana mereka pergi,papa sudah bertanya sama orang dan keterminal kemana arah Marlena pergi,ternyata tak ada hasil,kami terus mencari sampai sekarang tuk menebus kesalahan kami,tapi setelah bertemu Trisukma malah dendam yang terus dipancarkan nya.
Dirga menjawab
*"Waktu Tek Marlena meninggal bukannya mama sudah di beri tau sama keluarga di kampung?
*"Waktu itu mama sudah pergi melihat nya,tapi Tek marlena sudah di kebumikan oleh pasukan meliter dari Trisukma yang menjabat sebagai letnan,awalnya mama tak percaya,tapi saudara mama menjelaskan semuanya,mama terenyuh karna dimasa terakhirnya pun adik mama selalu di jauhi karna ulah mama mengompori mereka semua.
"*Terus kenapa mama tidak mencari polres mana tempat kak Trisukma bekerja
"*Papa sudah mencari,tapi data Trisukma di sembunyikan nak
"*Baik lah,sekarang kita pergi ke polres tempat kamu ketemu kak Trisukma kemaren dek
"*Iya kak
Lalu Nurma mengambil kunci mobil nya dan berlari kemobil,Varisa dan Dirga berteriak memanggil mama nya
"*Mama mau kemana??
Papa nya pun mengejar mamanya,ternyata Mama mereka pergi ke polres tempat Trisukma bekerja,Varisa Dirga dan papanya saling kejar-kejaran mengejar mobil mamanya,di jalan mobil berhenti karna lampu merah,Nurma melajukan mobilnya setelah lampu hijau,mobil melaju menuju polres,ternyata Trisukma tidak ada di sana,Nurma jadi kehilangan akal,Nurma melaporkan dirinya sendiri atas pencaran nama baik.
Alasan yang Nurma berikan emang masuk akal,tapi orang yang di fitnahnya sudah tiada jadi polisi belum bisa memasukan dirinya kepenjara,polisi itu menelpon Trisùkma.
Bersambung