Hujan mulai reda setengah jam setelah Agus dan Riri berteduh bersama beberapa orang yang lain. Riri merasa itu adalah pengalaman yang sangat seru. Apalagi Agus terlihat sangat protektif padanya. Ketika ada pria-pria yang menghentikan motor mereka, Agus langsung merangkul untuk merapatkan diri dan ia tidak mendapatkan gangguan dari mereka. "Udah reda ini, kita lanjut?" Agus mengusap bahu Riri yang agak basah. Riri mengangguk. "Ya, udah malem." Riri agak cemas. Ia ingin menghubungi orang tuanya, tetapi ponselnya mati lagi. Sungguh sial. "Ya, udah. Yuk!" Agus segera menyalakan mesin motor. Ia nangkring di sana lalu mengikat kembali buntalan makanan dari ibunya. Tak lama, Riri menyusul naik di belakang. "Pegangan!" Agus menarik tangan Riri. Riri menelan keras ketika ia kembali memeluk