Bukanlah hal mudah untuk meredam kemarahan Bian yang sudah terlanjur tersulut, saat dihadapkan pada kenyataan tentang hubungan Dirga dan anaknya. Melihat dengan mata dan kepala sendiri kemesraan mereka di lobi tadi, seperti tamparan keras yang menyadarkan Bian kalau selama ini Dirga tidak pernah berhenti mencintai anaknya. Dia merasa kecolongan. Sikap dingin Keyra ke Dirga selama ini, juga interaksi keduanya yang nyaris tak pernah bertegur sapa membuat Bian yakin kekhawatirannya tidak akan terjadi. Namun, nyatanya dia salah. Seperti mimpi buruk, Dirga benar-benar sudah mengambil Key darinya. Pembicaraan mereka pun dimulai setelah orang tua Dirga datang. Dewi sampai menangis saat melihat keadaan Lovia yang babak belur. Sedang Bian hanya bisa menatap penuh rasa bersalah, karena istrinya le