When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Pindahan, tibalah salah satu waktu yang Asya nantikan. Tak sabar ingin lihat istana suami, lalu Asya menjadi ratu dengan Guntur sebagai rajanya. Ah, betapa senang hati ini. "Papi Alam sekeluarga lagi di jalan, kalo Bang Awan udah ada di sana," katanya. Asya mengangguk. Dia tersenyum. Sementara Guntur sibuk dengan ponsel yang mendapat telepon dari segala arah. "Iya, Lang. Ini Abang masih siap-siap." Kali ini Langit, mungkin menanyakan posisi, dan mobil Guntur masih di sini. Menunggu ibu mertuanya yang begitu antusias sampai mengajak para tetangga. Membuat Guntur minta tolong agar Langit diluncurkan kemari, bawa mobil tentunya, untuk mengangkut mereka yang juga ingin ikut. Asya sudah cantik dengan setelan krem, rambutnya dikucir. Ya, Asya belum dapat hidayah untuk berjilbab, meski beber