When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Mas minta maaf, Khal." Baru juga kaki melangkah masuk rumah, tiba-tiba di belakangnya Mas Bintang bilang demikian. Sepulang dari acara reuni yang memakan banyak waktu Khala. Bintang katakan lagi, "Maaf, ya." Kali ini sambil memeluk, detik di setelah dia tutup pintu rumahnya. Bintang mendekap Khala dari belakang. "Minta maaf buat?" sahut Khala, pelan. Mas Bintang terdengar menghela napas penuh sesal di belakangnya, sebelum kemudian menempatkan wajah pada bahu Khala seraya berucap, "Semua yang bikin kamu nggak nyaman selama hidup berumah tangga sama cowok kayak Mas. Maaf." Padahal usia pernikahan pun masih terbilang seumur jagung, tetapi Bintang rasa ... ada banyak luka yang dia goreskan dalam sadar dan tidaknya di diri Khala. "Maaf juga karena terlalu sering minta maaf, terlalu seri