When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Hari itu ... sehari sebelum Bintang jadi mempelai pria di pelaminan, di mana sejak hari-hari sebelumnya Bintang dipingit, disuruh tinggal di kediaman Semesta dengan tanpa ke mana-mana, apalagi menemui Khala, istilahnya begitu. Yang mana malamnya, sewaktu esok Bintang akan berangkat ke kediaman Khala, rumah Semesta padat penduduk. Para abang Bintang berikut istri ikut menginap, yang tidak ada hanya Nirwana. Namun, secara pribadi, Nirwana video call dengan Bintang mengucapkan selamat dan minta dikirim foto calon kakak iparnya. Oh, ya, malam itu. "Persiapan buat besok udah semua, Bin?" "Udah, Bang." Teruntuk Bang Awan. "Kalo buat malam pertamanya, udah?" Ini Bang Wala, cengengesan. Yang langsung ditimpuk camilan oleh Bang Langit. "Jomlo diem, ya. Nggak pantes kalo jomlo yang nanya." Se