bc

ABANG DOSEN JODOH PILIHAN ENYAK

book_age18+
7.7K
FOLLOW
98.2K
READ
arrogant
boss
comedy
sweet
straight
genius
icy
realistic earth
school
like
intro-logo
Blurb

18+ Zona dewasa guys! #Male lead Romance comedy.

Orang bilang masa paling indah itu masa SMA. Benar, tapi itu kalau punya pacar.

Nah, kalau buat jomblo yang baru ditolak gebetan depan siswa satu sekolah seperti Milia. Masa SMA itu adalah masa paling suram dalam hidupnya.

Masuk kuliah lebih parah, nggak di kampus, nggak di rumah, dia harus bertemu dengan Deon, dosen ganteng suami pilihan ibunya.

Semuanya semakin rumit ketika Zayn, cowok yang menolaknya datang dan bilang.

“Pas kemarin-kemarin lama gak ketemu lo, gue baru sadar akan sesuatu hal dan gue gak mau telat buat ungkapinnya.”

“Terus?”

“Gue jatuh cinta sama lo, Mil.”

“Hah ….”

“Iya. Gue gak sadar bahwa gue ternyata suka sama lo.”

“Ma- ma- maaf Zayn, gue udah–“

“Ssstttt! Gue tahu lo masih sakit hati dulu gue tolak, lo juga udah jadi tunangan orang, tapi tolong beri gue kesempatan buat kita mulai semua dari awal.”

Dan Milia hanya bisa gemetar melihat Deon bersandar di depan pintu, dengan satu tangan di dalam saku dengan tatapan dingin.

Yang satu jodoh pilihan enyak, satu lagi pilihan hati.

Yang mana yang harus Milia pilih???

chap-preview
Free preview
Masa Lalu
Apa sih rasanya ciuman pertama? Milia belum sama sekali mencobanya, orang dia jones alias jomblo ngenes. Mau mencoba tapi tidak ada lawan itu rasanya lebih-lebih dari ngenes. Milia hanya bisa membayangkan saja hasil dari menonton drama korea. Di bayangan Milia dia sedang mengerucutkan bibir, di depannya ada Zayn–pria yang Milia sukai. Bibir mereka pun saling menempel dan Milia dapat merasakan empuk, hangat serta licinnya bibir Zayn. Saat enak-enaknya membayangkan sebuah ciuman, mendadak lamunan Milia terhenti buyar ambyar karena sahabatnya Yayuk menepuk tangan Milia yang digunakan untuk menyangga dagu. Sungguh jahil sekali Yayuk, dia sedang enak-enak membayangkan ciuman malah diganggu, kan belum sampai ke adegan hisap-hisap lalu lebih dari itu, sial! Hari ini Milia sudah siap mengungkapkan cintanya pada Zayn lho, siapa tahu habis itu cintanya diterima dan mereka berdua bakal ciuman. Kalau iya berarti bakal jadi ciuman pertama untuk Milia. Hari Sabtu ini tidak ada pelajaran di SMA Global. Tetapi semua siswanya tetap wajib masuk untuk menonton pentas seni di sekolah. Jam tiga sore acara selesai, tapi murid kelas dua belas belum beranjak dari gedung dan malah berisik di sana. Bukan tanpa alasan mereka masih setia menanti. Dengar-dengar setelah ini, ada tontonan yang lebih menarik dari pada pentas seni tadi. Semua berawal dari tangkapan layar yang menyebar di WA yang isinya begini: Milia: Gengs, besok selesai acara gue mau nembak Zayn! Serangkaian emoticon dan stiker gambar orang kaget muncul di layar. Yayuk: Milidi, lo serius? Ntar omdo lagi kayak tempo hari. Milia: Serius dong cinta, masa tidak serius. Gue kepingin juga kali punya pacar di SMA, biar baper kayak di t****k tuh. Dea: Bagus deh! Akhirnya lo dengerin saran gue. Ratna: Semangat Milia! Lia: Otw punya pacar nih Milia. Emoticon smiley dengan muka merah dikirim oleh Milia Milia: Sumpah deg-degan gue. Eh, tapi ini jangan nyebar lho. Geng kita aja yang tau. Dea: Tenang. Kita mah bisa jaga rahasia. Yayuk: He’eh percaya deh sama kita, kita mah Amanah. Biarpun semua bilang bisa jaga rahasia, tidak ada yang menjamin rahasia itu terjaga. Apalagi kalau di grup itu ada kang cepu, tidak sampai dua puluh empat jam, rahasia yang katanya, “Geng kita saja yang tahu!” Itu sudah jadi rahasia umum. Tidak ada yang tahan tutup mulut, apalagi ini menyangkut Zayn, yang termasuk siswa paling cakep dan pintar di sekolah. Belum lama ini Zayn memenangkan lomba debat bahasa Inggris se Jabodetabek. Dari deretan piala yang di pajang di ruangan kepala sekolah, Zayn menyumbang sekitar delapan atau sepuluh piala. Zayn ini ketua OSIS juga di SMA Global, semua ikhlas dia menjabat selama tiga periode, dan dia terkenal sebagai lady killer yang benar-benar bikin killer. Bayangin, dari banyaknya cewek yang naksir dan nembak dia, tidak ada satupun yang nyangkut. Semuanya baru di kata pembukaan, “Jangan marah ya, sebenarnya aku—“ “Sorry, aku tidak minat pacaran!” Langsung dijawab ini. Apa tidak kena mental coba, ditolak sebelum ngomong apa-apa? Pada akhirnya cewek-cewek yang naksir Zayn mulai cari gebetan lain. Yang hatinya susah berpaling, ya cukup merasakan indahnya cinta dalam hati saja kalau mentalnya belum cukup kuat diejek satu sekolah. Makanya, begitu mereka mendengar berita ada yang nekat mau nembak Zayn, semua semangat ingin melihat pertunjukan ini. Terutama yang cewek-cewek, mereka sudah menyiapkan kata-kata julid yang pedasnya hot jeletot sepedas bon cabe level lima belas buat Milia. Pokoknya tidak peduli ditolak atau diterima, julid harus tetap jalan dan berjaya, bedanya cuma di level pedasnya saja. Zayn si tokoh protagonis hari ini juga ada di sana. Dia sibuk dengan urusannya sendiri, mengecek kelengkapan atribut pentas seni selesai acara tadi. Dia tidak bertanya kenapa pada ngumpul di sini. Pikirnya wajar saja mereka pada di sini, mungkin kantin penuh, atau ruang kelas terlalu membosankan. Pulang juga belum bisa karena di luar turun hujan. “Suit! Suit! Prikitiw!” Segera, suara teriakan semakin riuh dengan tambahan siulan sebagai latar belakang ketika Milia masuk dengan satu tangkai mawar dan cokelat sejuta umat di tangannya. Milia dapat ide ini tentu dari drama korea yang dia tonton, sungguh korban drakor. Kedua kaki gadis itu langsung tertanam di depan pintu, melihat sekeliling dengan bingung. ‘Lah kok, banyak orang? Pada ngapain mereka di sini?’ Mulutnya bergumam pelan. Mendadak debaran jantung Milia jadi seratus kali lebih kencang, bisa kolaps ini anak kena serangan jantung. Milia celingak-celinguk, dan menemukan Yayuk menggeleng dengan wajah prihatin. Sahabat Milia sungguh menyayangkan jika ada kang cepu di geng mereka, bisa-bisanya sekarang sang sahabat jadi bahan tontonan, Ingin rasanya Yayuk bilang, “Buruan putar haluan sebelum merasakan malu yang kebangetan.” “Nah ini Milianya udah dateng.” Satu dari mereka berteriak. Kalau begini caranya Yayuk gagal total menghalang Milia. “Zayn!” panggil anak-anak yang lain di belakang Milia. Mendengar ada yang memanggilnya, Zayn menoleh, “Ada apa?” “Milia nyariin tuh!” Teman Zayn ikut campur pula. “Eh, apaan … tidak, tidak!” Milia mengelak, niatnya nembak Zayn langsung ambyar tengah jalan. Dia mengerutkan badannya sembari kakinya bergerak mundur, bermaksud mau kabur, tetapi suara khas cowok yang baru puber menahannya. “Tunggu, Mil?” Milia tidak punya kesempatan lari lagi, Zayn perlahan bergerak ke arahnya. Postur Zayn tinggi, kakinya panjang dan lurus, hanya dalam beberapa langkah dia sudah ada di depan Milia yang kecil mungil, bahasa halusnya dari kata kuntet. “Ngapain nyariin? Mau nebeng pulang?” Tampang cewek-cewek yang melihat adegan itu jelek karena cemburu. Zayn dingin dan acuh tak acuh sama cewek lain, tapi kalau sama Milia beda, sikapnya santai dan akrab. Tidak tahu si Milia pakai ajian apa kok Zayn bisa begitu. Makanya tidak Cuma Milia yang deg-degan, cewek-cewek lain juga. Taken tidak nih status Zayn sama Milia? Milia menggaruk kulit kepalanya yang mati rasa, dia ketawa canggung. “Tidak … tidak apa-apa nebeng hehhehe.” “Terus?” dari balik lensanya kelopak tatapan Zayn jatuh pada tangan atau lebih tepatnya barang di tangan Milia, “Ini?” tanya Zayn sambil mengerutkan dahi. “Ini?” Milia mengangkat tangannya, lalu ketawa persis orang bodoh, “Ini ya? Ini, ini buat kamu.” Dia langsung menjejalkan bawaannya ke dalam pelukan Zayn. “Buat aku?” Zayn menerima pemberian Millia. Gadis itu tersenyum lebar dan mulai melayang akibat respon Zayn. Sedangkan cewek-cewek lainnya mendelik. Biasanya boro-boro Zayn mau terima, ngelirik juga ogah. “Dalam rangka apa ngasih ini? Perasaan aku tidak ulang tahun.” Milia tidak tahu harus menjawab apa, dia bungkam, satu kakinya di gosok-gosok ke lantai. Teriakan tidak sabar kembali terdengar. “Udah, Mil, ngomong aja!” Makhluk rese dari mana ini, ikut campur saja, Milia kan sedang nervous. “Tau ih lama banget!” Protes mereka lagi. Di teriakin begitu, dia melihat Yayuk, Lia, Dea dan Ratna, mereka tampak mengangguk dan mengacungkan jempol, “Udah gas aja cepet, diterima pasti!” Semangat dari Dea bikin Milia percaya diri, ditambah posisinya di hati Zayn yang kayaknya bagus. Dimana Milia yang orangnya maju tak gentar, dia si cewek paling gigih dan tidak mau menyerah sebelum berperang. Sudah lama memendam cinta masa masih terus ditahan sih, mau sampai kapan jadi jomblo. Jadi dia langsung ngomong sebelum berpikir ulang. “Aku, aku suka sama kamu Zayn!” Milia mengucapkan ini dengan bibir yang bergetar dan perasaan yang tidak karuan, campur aduk seperti sayuran di gado-gado. “Ecieeee…cieeee…cieee!” seloroh netizen. “Udah Zayn, gas aja! Terima!” Para cowok teriak paling semangat, berharap cowok ganteng yang satu ini menerima cinta Milia, tentu agar cewek-cewek cantik di sekolah bisa mereka tembak karena tidak lagi berharap pacaran dengan Zayn. Harus dong semangat. Soalnya kalau Zayn punya pacar yang untung kan juga cowok-cowok itu, berkurang satu saingan yang paling berat. Milia sudah senyum-senyum kegeeran waktu Zayn menepuk puncak kepalanya sambil tersenyum. Kayaknya tanda-tanda nih, masa kejombloannya akan segera berakhir. Ada gempa bumi di d**a Milia, bagian itu bergetar hebat, mungkin kalau tidak dilindungi tangan Milia sendiri, jantungnya bakal loncat. Berpikir begitu, Millia sedikit mendongak, balik senyum ke Zayn, lalu dia maju ke depan merangkul lengan pemuda itu. “Jadi gimana? Diterima dong, udah cocok banget nih kita. Tinggal ubah panggilan aja, dari aku kamu jadi ayang bebeb.” “Huuuuu!!!!” sorakan dari cewek-cewek yang cemburu bergema. “Ayang bebeb, Ayang bebeb. Nenek lu peang!” Mereka semua kesal udah pengen murka. Mereka yang patah hati mulai balik badan. Malas lihat Milia yang cengar-cengir kesenangan. “Heran ih gue sama Zayn. Sama cewek modelan gitu seneng. Mana pendek, ngomongnya cablak. Kayak nggak ada cewek lain aja!” cibir cewek dari kelas sebelah. Padahal statusnya Milia belum jelas. Apa dia diterima atau ditolak, belum ketahuan. Zayn saja masih bungkam, tapi cewek-cewek itu sudah mengeluarkan jurus julidnya. “Tau ih, cakepan juga cabe-cabean yang make-upnya warna-warni.” Tapi apapun omongan yang keluar dari mulut mereka Milia bersikap bodo amat. Yang penting sebentar lagi dia punya pacar. ‘Siap-siap aja, bakalan gue penuhi tuh SW pake foto gue sama Zayn!’ Ancam Milia dalam hati. Namun tiba-tiba, Zayn menyingkirkan tangan Milia yang melingkar di lengannya. “Sorry, Mil. Aku cuma nganggep kamu sebagai teman. Tidak lebih!” Mak jlebbb. Perkataan Zayn ini nyelekit abis, nusuk ke hati, mencabik-cabik organ dalam dan buat polek hati adek Milia Bang! “Eh, ditolak gaess! Milia ditolak sama Zayn!” Toa berwujud manusia itu teriak kencang. Cewek-cewek yang sudah keluar balik lagi. Dari yang lemas mereka semangat lagi, persis kayak orang-orang puasa ketemu adzan Maghrib, semangat banget pada mau julid. Ekspresi Milia sekarang kaya yang, ‘like a what?’ gue ditolak? Seriusan gue ditolak? “Ke-kenapa, bukannya kita cocok?” Wajah Milia yang tadinya merah kini mendadak pucat pasi. Zayn melihat Milia dengan tatapan yang mengandung perasaan tidak enak alias sungkan. Menurutnya juga mereka berdua cocok, makanya dia bisa akrab sama cewek ini. Siapa yang kira sikapnya disalahartikan. “Aku udah punya pacar, Mil. Dia anak SMA Universal. Sorry aku baru bilang sekarang.”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
19.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
204.3K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
220.6K
bc

My Secret Little Wife

read
116.5K
bc

Single Man vs Single Mom

read
107.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook