11. Terbiasa Mengalah

1579 Words

Perasaan Lyria yang tadinya tidak begitu baik kini menjadi sedikit lebih baik ketika ia melihat Axelsev yang berdiri di sebelah mobil. Ia melangkah sedikit lebih cepat untuk sampai ke mobil pria itu. Saat ini hari sudah mulai gelap, tapi Axelsev dengan auranya yang memikat bersinar dengan terang. Axelsev tidak memedulikan di mana dia berada saat ini. Pria itu hanya menarik Lyria ke dalam pelukannya. "Aku sangat merindukanmu." Lyria mendongakan kepalanya, tatapannya bertemu dengan iris mata Axelsev yang bersinar seperti bintang malam. Hati Lyria menghangat. Setidaknya dia masih memiliki pria ini yang mampu membuatnya merasa nyaman dan aman. "Aku juga merindukanmu." Senyum cerah tampak di wajah Axelsev. "Ayo kembali ke rumah." "Ya." Lyria tidak ingin kembali ke kediaman neneknya malam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD