Pagi hari ketika aku bangun, Sita sudah menunggu di meja makan. Sudah ada sandwich dan kopi hangat yang sepertinya dia siapkan untukku. Tadinya aku masih kesal, tapi melihat dia tersenyum ke arahku sambil menunjukkan kopi buatannya membuatku ikut tersenyum juga. “Hari ini nggak ngantor?” tanyanya lembut. Aku menggeleng dan mencari ke sekitar tapi mama tidak ada. Sita sepertinya menyadari pencarianku. “Mama pergi pagi-pagi sekali nemenin papah ke luar kota katanya. Nanti sore beliau pulang ke sini lagi sama papa.” Sita memberitahu. Aku jadi ingat kalau papah hari ini memang ada pertemuan di Bali dengan rekan bisnisnya. “Hari ini jalan, yuk!” Ajakanku membuat Sita mengernyit seolah tidak percaya aku mengatakan hal itu. “Boleh aku nggak yang tentuin tempatnya?” tanyanya senang. Aku mengang