Pertemuan Pertama

1355 Words
"Kaaaaaak" panggil Dini, Adik perempuan Arra "Iya, Sabaaaar!!" "Ini sudah jam berapa kak?, telat loh nanti.. cepetan dooonk" Arra pun berlari dari kamarnya, dengan masih berusaha untuk memasuk-masukan barangnya ke dalam tas. Dini yang menunggu sudah setengah jam di depan rumah sudah sangat merasa kesal karena merasa kakaknya sudah membuatnya terlambat ke tempat les. Dengan masih menunjukan wajah kesal akhirnya mereka pun berangkat. Sebelum menuju kampus, Arra harus mengantarkan Dini ke tempat les pianonya. Setelah selesai mengantarkannya, mereka berdua pun berpisah dan Arra pun berangkat menuju kampus. Setibanya dikampus, Arra harus memarkirakan motornya dibagian belakang kampus. Setelah selesai memarkirkan motor, Arra pun berlari menuju kelasnya karena tinggal 5 menit lagi kelas akan dimulai. Ara berlari melewat satu orang demi satu orang bak pembalap motor JP yang sedang melangsungkan perlombaan. tinggal satu lantai lagi Arra akan sampai di kelasnya, ketika dia harus melewati belokan dengan keadaan berlari, dari arah berlawanan tanpa sengaja muncul seorang lelaki tinggi dengan memaki kemeja abu-abu bercelana hitam dan berkacamata. Tabrakan pun tak dapat dihindari, mereka berdua terjatuh akibat tabrakan itu. "gubraaaak" suara hantaman yang cukup keras karena tabrakan tersebut Ara terjatuh begitu pula lelaki yang ia tabrak. "aaaa, sakiiit" Arra mengerang kesakitan. ketika itu juga melihat lelaki yang ia tabrak, seketika Arra beruusaha berdiri dan membantu lelaki itu berdiri. Arra ingin meraih lengan si lelaki tersebut, tapi tiba-tiba lelaki itu sedikit menghindar dari raihan tangan Arra. "maaf mba, saya nggak apa apa kok" ucapnya "maaf ya mas, saya tidak sengaja, mohon maaf sekali lagi ya mas" ucap Ara dengan rasa bersalah. "Iya tidak apa apa, lain kali jangan lari-lari ya dikoridor, bahaya" "baik mas, mohon maaf sekali lagi" mereka berdua pun berpisah dan menuju pada tujuan masing-masing. Ara pun akhirnya sampai di depan pintu masuk kelasnya. karena kelasnya tertutup Arra tidak langsung masuk ke dalam kelas, dia mengatur nafas terlebih dahulu dan mempersiapkan diri untuk memberikan alasan yang cocok saat ditanya kenapa dia bisa terlambat kepada dosennya nanti. Setelah siap, Arra pun mengetuk pintu dan membuka pintu. "Assalamualaikum.. Maaf paaak, Saaa.." Arra melihat ke dalam kelas yang ternyata hanya ada mahasiswa-mahasiswanya saja. tidak ada dosen. Arra langsung masuk dan menduduki kursi kosong yang ada di bagian paling belakang. Akupun berinisiatif bertanya kepada temen sebelah, "Mba, dosennya belum datang?" "Sudah mba, tapi tadi baru keluar" "oh iya kah, alhamdulillah, setidaknya tidak keliatan telatnya" ucap Arra setelah beberapa menit, pintu terbuka dengan suara khas pintu. Arra melihat sebuah sepatu muucul dibalik pintu, kemudian disusul dengan celana warna hitam dan baju abu-abu. Ara pun tersadar, laki-laki itu adalah laki-laki yang ia tabrak tadi. seketika Ara menunjukan wajah pucat, karena dia takut terjadi apa-apa selama masa mata kuliah kali ini. Arra berusaha bersembunyi dibalik badan orang yang ada dihadapannya agar tidak dikenali dosen itu. Laki-laki itu masuk dengan membawa beberapa kertas yang ia pegang dengan mendekapnya, kemudian menuju meja. setelah meletakkan kertas-kertas itu, laki-laki itu pun melihat kearah mahaiswa satu persatu. Dia melihat Arra yang sedang bersembunyi dibalik badan kawannya. "Baik, Saya buka kelas hari ini, Assalamualaikum wr wb" ucap lelaki itu membuka kelas "Walaikumsallam wr wb" jawab semua orang-orang di kelas "sebelum kita membahas kontak kelas, kita perkenalan dulu ya biar kita kenal satu sama lain. Ini kelas pertama kalian kan?" "iyaaa paaak" "nah, karena tak kenal maka tak sayang, maka kita harus kenalan terlebih dahulu. Saya mulai ya, saya akan tunjuk siapa yang akan pertama kali maju untuk memperkenalkan diri" Lelaki itu melihat satu persatu, karena Arra sangat terlihat mencolok dibelakang dengan berusaha bersebunyi, akhinrya leaki itu memilih Arra untuk maju kedepan untuk pertama kali. "itu, mba yang dibelakang, yang pake baju biru dan kerudung biru" Arra masih belum tersadar kalau dia yang ditunjuk, dengan masih berusaha bersembunyi. "mba yang lagi sembunyi dibelakang temannya" "sembunyi?" pikir Arra, "jangan jangan aku lagi yang ditunjuk" Arra pun melihat ke depan, dan mendapati laki-laki itu menatapnya yang memberi kesan dia lah yang terpilih maju kedepan. "Saya pak?" tanya Arra "Iya, siapa lagi yang duduk dibelakang paka baju biru dan kerudung biru" jawabnya Arra pun seketika melihat pakaiannya, tersadar bahwa pakainnya sekarang dia kenakan berwarna biru. "oh iya, baju ku warna biru, baru sadar" pikir nya dengan gugup Arrapun berdiri dan berjalan perlahan menuju depan kelas. Arra melihat semua mata tertuju pada nya. Arra mencoba untuk tidak menunjukan kegugupannya dengan menarik nafas dalam. "Assalamualaikum wr wb" ucap Arra memulai perkenalan "Walaikumsalam wr wb" "Perkenalkan Nama Saya Fatiah Arra Kamila, Saya biasa dipanggil Arra. Saya Asli Semarang dan Saya lulus dari SMA N 1 Semarang. Terima kasih" ucap Arra "Apakah ada yang mau ditanya dari Arra" tanya Dosen itu Kelas masih hening, mereka melirik satu sama lain siapa yang mau menanyakan sesuatu tentang Arra. Selang beberapa detik ada yang mengacungkan jari, dia lelaki yang berada di pojok belakang dengan rambut ala ala oppa korea dengan baju batik khas semarang. "Saya pak" ucap lelaki itu "Baik, sliakan" "Kenapa ambil jurusan ilmu perpustakaan" tanya lelaki itu Arra mencoba berpikir cepat, alasan kenapa dia memilih jurusan itu. "terima kasih atas pertanyaannya, baik saya memilih jurusan ini karena saya rasa prospek untuk kerja di masa depan sangat membutuhkan banyak pustakawan terutama di instansi pendidikan dan bukan hanya itu saja, saya rasa jurusan ini menjadi salah satu jurusan yang akan membuat kita sadar bahwa indoensia juga butuh pustakawan yang kompeten. terima kasih" "Wah, jawaban yang sangat bagus sekali" ucapa dosen itu "baik, kita sudahi ya, untuk mba Arra, tepuk tangan dulu untuk mba Arra" Suara gemuruh dari tepuk tangan pun memenui kelas, Arra kembali ketempat duduk nya dengan perasaan lega. Teman teman yang lain pun satu persatu maju untuk memperkenalkan diri mereka. 30 menit telah berlalu, semua telah memperkenalkan diri. "Baik karena sudah semua, sekarang giliran saya yang memperkenalkan diri" ucap dosen itu "Nama Saya Anwar Hidayat, kalian bisa panggil saya Pak Anwar. Saya baru memiliki 1 istri dan 2 anak" Ucapnya yang membuat tertawa seluruh kelas "Pak Anwar mau nambah istri lagi?" celetuk salah satu mahasiswi "wah, nambah gak yaaa" ucap dengan nada becanda Pak Anwar 1 setengah jam berlalu, kelas berakhir dengan ucapan terima kasih Pak Anwar kepada seluruh mahasiswa telah belajar dan mengucapkan sampai jumpa di pertemuan berikutnya. Arra pun memasukan semua perlatan tulisanya ke dalam tas. Waktu sudah menunjukan pukul setengah 3 sore, Arra berjalan menuju pintu keluar kampus. Saat sudah keluar, dia mendengar suara azan dari masjid kampus, ternyata sudah saatnya shalat ashar. Arra pun memutar arah nya ke masjid kampus untuk menunaikan shalat ashar. Masjid berada di samping gedung A Fakultas Ilmu Budaya, jadi Arra harus melewati sisi kampus A untuk bisa ke masjid kampus. Setelah sampai, Arra menuju tempat wudhu, setelah selesai Arra masuk masjid melalui pintu depan masjid. Dia meletakkan sepatu di rak sepatu. tanpa sengaja ada satu orang juga yang meletakkan sepatunya di rak sepatu. Arra menyadari ternyata Pak Anwar yang meletak sepatu tersebut. "Pak Anwar?" Ucap Arra "heey, Arra ya yang tadi nabrak saya, dan coba sembunyi tadi di kelas" "Pak Anwar bisa aja deeh" "hahaha becanda becanda, ayo shalat" "mari pak" mereka pun menuju pada shaf nya masing-masing. Arra mengambil mukena di lemari mukena dan memilih shaf paling depan. Arra melakukan shalat sunah qobliyah ashar terlebih dahulu. setelah selesai, qomat pun di kumandangkan yang tandanya shalat akan dimulai. "Allahu Akbar, Allahu Akbar" "Asyhadu allaa illaaha illallaah" "Asyhadu anna muhammadar rasuulullah" "Hayya'allashsalaah Hayya' Alalfalaah" "Qad qaamatis-shallaah, Qad qaamatish-shalaah" "Allahu Akbar Allahu Akbar" "Laa ilaaha illallaah" Shalat pun dimulai, Arra mencoba menikmati shalatnya dengan mengingat sngat pencipta yang telah memberikan banyak hal dihidupnya baik kebahagian maupun kesedihan. Arra mendengar suara imam yang meminta untuk kita meluruskan dan merapatkan barisan. Kamipun mencoba merapikan dan meluruskan sesuai dengan instruksi imam. "Allahhu akbbar" Suara imam memulai shalat Selesai Shalat Arra mendengarkan bacaan dzikir dari sang imam, suara yang sangat indah. Arra merasa sangat tentram mendengarkan suara imam membacakan dzikir-dzikir kali ini. Setelah selesai dzikir, Arra pun merapikan alat shalatnya. Arra masih bisa mendengar suara sang imam yang membaca surat-surat al quran. Begitu bagus nya Arra sejenak untuk berhenti merapikan alat shalatnya. Dia melanjukan mendengarkan bacaan al quran sang imam. "Masya Allah indah sekali" gumam Arra tanpa sengaja Arra langsung terbesit dalam pikirannya "seandainya calon ku nanti punya suara seperti ini, aku akan mendengarkannya tiap hari. betapa menyenangkannya"

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD