Tunangan

1110 Words
Kali ini pertunangan antara Edward dan Emerald dilakukan dengan cara yang sederhana. Hanya keluarga inti dari keluarga White dan juga Claudia yang hadir di pesta acara pertunangan yang diadakan di restauran berbintang milik keluarga White. Tidak ada tamu lain selain keluarga White dan juga Emerald, semua ini untuk menjaga gosip yang menyebar, bagaimanapun juga keduanya belum lama berpisah. Sebelum memulai jamuan makan malam itu, Kevin mengangkat gelasnya dan memberi pesan pada Edward. "Sekarang aku kembali menitipkan Emerald padamu Edward, jika kau berbuat hal yang yang mengecewakan adikku lagi maka aku tidak akan memaafkanmu. " Setelah itu dia meminum sampanye yang ada di gelasnya. Kevin memberi ucapan selamat sekaligus memberikan ancaman kepada Edward. Ucapan Kevin membuat bulu kuduk Edward sekaligus Claudia meremang. Di sini Edward tahu jika dia bukan apa - apa jika dibandingkan dengan Kevin dan juga Emerlad. "Aku tahu, Kak." Dia turut meminum minuman di depannya dan diikuti oleh keluarga yang lain. Tangan Edward tidak berhenti memegang tangan Emerald di bawah meja. Perlakuan manis yang membuat hati Emerald terasa meleleh karena bahagia. Ternyata niat Edward yang ingin membuktikan jika dirinya memang benar - benar berapa membuat merasa senang. Akan tetapi masih terlalu dini baginya untuk menerima kembali Edward menjadi suaminya. Jadi ia hanya mengusulkan untuk bertunangan dengan cara sederhana di salah satu restoran keluarga White. Acara tersebut diadakan di ruang tertutup dan hanya bisa diakses oleh pelanggan VIP. Yang mana disambut baik oleh Edward. Inoe dan kerabat yang lain juga meminum minuman mereka. "Tunggu apa lagi? Sematkan cincin pertunangan kalian," perintah Inoe yang berbinar. Edward berdiri mengandeng Emerald ke depan meja makan. Dia menyelipkan cincin nikah dan mencium jari - jari dan bibirnya. Hal itu disambut tepuk tangan oleh semua orang yang hadir, dan kembali mengangkat gelas mereka ke atas untuk merayakan penyatuan Edward dan Emerald dalam ikatan tunangan. Di sela acara makan yang diadakan saat upacara pertunangan, Edward ijin untuk ke kamar mandi. "Aku akan ke kamar mandi dulu," bisik Edward pada Emerald. dia mencium jari -jari Emerald sebelum pergi dari meja. Emerald yang menjawab dengan senyum membuat semua orang tidak lagi heran karean Edward meninggalkan ruangan. Apalagi Claudia, dia hampir jantungan melihat Edward pergi. Sebab sampai saat ini dia masih takut jika Edward menolak hubungan dengan Emerald lagi. Dia lupa juka Edward benar- benar jera dan ingin hidup tenang di sisi Emerald. Suatu kebetulan yang bisa dikatakan sebagai awal nasib buruk harus Edward hadapi. Tidak semua hal yang diinginkan manusia bisa berjalan mulus. Akan ada cobaan maupun ujian yang akan menghantam Edward. Hal itu disebabkan saat Edward berpapasan dengan Karen. Edwrd yang tidak menyadari jika Karen berada di salah satu ruang VIP hanya melewati gadis itu. Namun hal itu tidak lepas dari pandangan Karen yang merasa terkejut melihat kehadiran Edward di restoran berbintang ini. Dia pun diam -diam menyelidiki apa yang Edward lakukan di restoran ini. Dia mendekat ke arah ruangan tempat Edward tadi keluar. 'Apa yang ia lakukan di ruangan VIP itu?' Tanya Karen dalam hati. Ketika Karen melihat pelayan keluar dari ruangan yang tadi keluar, dia segera menecegat dan bertanya kepada pelayan tersebut. "Ada acara apa di ruangan itu? Tadi aku melihat teman lamaku keluar dari sana?" tanya Karen pada pelayan tadi. Pelayan tadi segera menjawab dengan ramah karena Karen terlihat baik dan bertanya dengan sikap yang tidak mencurigakan sama sekali. "Di sana sedang diadakan pertunangan antara nyonya White dan Tuan Redford." Karen menganga dan hampir tak percaya akan kabar yang ia dengar. Dia tidak percaya mendengar jika Edward dan juga Emerlad bisa kembali bersama dan bahkan bertunangan. Karen dulu mengira jika keduanya tidak akan bisa kembali bersama karena rasa sakit yang disebabkan Edward terhadap Emerald. Karen sadar jika cinta wanita itu terhadap Edward begitu besar sehingga ia memaafkan pria yang berselingkuh dengannya dan bersedia mengabaikan masa lalunya. Menyadari jika pelayan sedang menunggu pertanyaan Karen, ia segera terima kasih dan mengangguk. Dia kemudian meninggalkan ruang VIP yang dipesan oleh kekasihnya. Sudah waktunya ia meninggalkan pria yang jauh lebih tua darinya agar bisa kembali pada Edward. Dia sudah lama tersiksa harus melayani pria berkulit kendor dan berperut buncit. 'Aku sudah tidak tahan dengan bau busuk pria itu. Sudah waktunya aku kembali pada Edward. Jika perlu aku akan menangis kepadanya dan memohon.' Karen memutuskan seandaianya ia dan Edward kembali bersama maka ia tidak akan membongkar hubungan antara dirinya dengan Edward. Semua itu agar dirinya bisa hidup mewah bersama dengan pria itu dalam menikmati harta keluarga White. Semakin dibayangkan ia menjadi tidak sabar untuk bersama kembali dengan Edward dan menikmati kekayaan harta keluarga White. Namun ia harus memikirkan alasan agar bisa diterima oleh Edward. Selama sebulan lebih keren membuntuti kehidupan Edward yang nampak jauh lebih baik daripada terakhir kali waktunya tinggalkan. Dia sekarang bekerja di salah satu restoran milik keluarga White. Edward juga sudah mulai bergaya seperti saat ia kembali bertemu dengannya dan menjalin hubungan diam- diam. Dan Karen tahu jika ini saatnya untuk menjerat kembali Edward dengannya. Karen tahu jika Edward pasti tidak akan melupakan cinta pertamanya. Bagaimanapun cinta pertama tidak mungkin dilupakan seumur hidup. Ketika restoran akan tutup, Edward biasanya akan pulang satu jam lebih lama daripada karyawan yang lain. Dia akan memeriksa semua pembukuan untuk dilaporkan pada Kevin. Dia tidak bisa lagi menyia -nyiakan kepercayaan Kevin karena hidupnya sekarang jauh lebih baik dia bahkan sudah mulai mengangsur hutang - hutangnya yang besar. Tak hanya itu Edward juga seringkali membelikan barang barang- barang yang dulu tidak pernah ia belikan pada Emerald. Secara garis besar hidup Edward sekarang lebih bahagia dan ia lebih bersyukur atas apa yang ia miliki. Apalagi memiliki wanita sebaik Emerald, dia mendapatkan ketenangan batin saat bersama dengannya. Karen yang sudah mulai tidak sabar langsung menerobos ke pintu masuk restoran. Dia mencari-cari dimana kantor Edward, dia memeriksa pintu pintu dan terus melangkah di bagian paling belakang. Dan ketika ia menemukan pintu berteks name nama Edward tanpa ragu karen menerobos masuk. "Edward. Oh akhirnya aku menemukanmu. " Karen langsung memeluk Edward yang berdiri membeku ketika melihatnya. Tanpa basa -basi wanita itu langsung melancarkan Ciuman pada aturan mengatakan semua penyesalannya. "Edward aku salah. Tapi kita harus kembali bersama, aku hamil anakmu!" Edward yang mendengar ucapan Karen bagai tersambar petir. Kenapa muncul masalah seperti ini. Padahal ia sudah mulai merintis usaha dan mendapatkan kembali kepercayaan dari keluarga White. Dia juga tidak bisa mengecewakan ibunya yang telah menderita karena kehilangan kemewahan setelah berpisah dengan Emerald. "Aku tidak bisa." "Aku tidak bisa lagi bersamamu. Kau yang meninggalkan aku jadi pergilah." "Tapi ini anakmu Edward. Hiks aku tahu aku salah. Maafkan aku, asal kau bersedia menerima ku kembali aku rela menjadi simpananmu. Hiks." "Apa kau mau aku membunuh bayi ini?" tanya Karen. Edward sangat menyukai anak kecil dan jelas ia menolak ide itu. "Beri aku waktu, aku akan memikirkannya." Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD