Selamat membaca!
Saat ini Alexa masih dipenuhi rasa penasaran di dalam pikirannya. Namun, tak ada alasan wanita itu untuk membohongi Dave, hingga Alexa pun mulai menceritakan pertemuan pertamanya dengan Nick yang bermula dari aksi penyelamatan yang dilakukan oleh pria itu saat di bar.
"Oh jadi begitu ceritanya, sekarang aku mengerti. Berarti memang benar, saat bertemu dengan wanita ini Tuan Nick sudah mengalami Amnesia Anterograde, makanya dia sampai tidak ingat jika pernah bertemu dengannya," batin Dave berpendapat setelah mendengar cerita dari Alexa.
"Jadi memangnya apa maksud Anda menanyakan hal ini kepada saya?" tanya Alexa dengan kedua alisnya yang saling bertaut dalam.
"Maaf saya belum bisa beritahukan hal ini kepada Anda, tapi saya pastikan nanti Tuan Nick sendirilah yang akan mengatakan semuanya kepada Anda. Kalau begitu saya permisi dulu, Nona." Dave kini beranjak pergi meninggalkan Alexa yang masih terperangkap dengan rasa penasarannya.
Namun, wanita itu hanya bisa pasrah dan memendam rasa ingin tahunya dalam-dalam.
"Ternyata bukan hanya Tuan Nick yang aneh, asistennya juga ikut-ikutan aneh." Alexa menghela napas panjangnya dan mulai melanjutkan langkah kakinya untuk menuju ruangannya yang memang berada satu lantai dengan ruang meeting.
()()()()()()
Sementara itu, Nick yang telah menyelesaikan urusannya dengan Jack kini sudah terlihat berada di dalam lift untuk menuju lobi. Setibanya lift di lantai dasar, pintu lift pun mulai terbuka dan sosok Dave ternyata sudah menunggunya sejak tadi di depan pintu lift.
"Dave, jadi bagaimana? Apa saja informasi yang kau dapatkan?" tanya Nick sambil terus melangkah menuju pelataran lobi untuk menuju mobil mewahnya yang telah terparkir di sana.
"Sebaiknya kita bicarakan hal ini di mobil saja, Tuan. Bagaimana?" Dave memberikan usul agar pembicaraannya tidak terdengar oleh orang lain yang bekerja satu perusahaan dengan Alexa.
"Baiklah Dave, tapi jawab singkat pertanyaanku, apa sebelumnya aku pernah bertemu dengannya?" tanya Nick dengan kedua alis yang saling bertaut.
"Sudah Tuan dan ini pertemuan ketiga Anda."
Ketika Dave mengatakan semua itu, Nick sangat terkejut karena memang di dalam ingatannya, ia hanya dapat mengingat pertemuan hari ini sebagai pertemuan pertama dengan Alexa.
"Tapi aku benar-benar tidak mengingat pertemuan itu sama sekali, Dave. Oh ya, apa kau tahu dimana kami bertemu?" tanya Nick kembali yang saat ini sudah mulai masuk ke dalam mobilnya, setelah Andrew membukakan pintu mobil untuknya.
Di dalam mobil, percakapan tentang Alexa kembali berlangsung dan kali ini Dave mulai menceritakan secara lengkap semua hal yang telah dikatakan oleh Alexa.
"Ya Tuhan, kenapa aku bisa menderita penyakit semacam itu? Penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan aku harus bagaimana? Apa harta yang aku miliki tidak bisa membuat ingatanku kembali normal?" gumam Nick penuh kesedihan di dalam hatinya.
Sadar bahwa saat ini tuannya sedang bersedih karena tak bisa mengingat pertemuan pertamanya dengan Alexa. Dave pun memiliki sebuah ide agar Nick dapat melihat pertemuan pertamanya dengan wanita yang menurut Dave sangat berarti untuk tuannya itu.
"Sepertinya aku harus mendapatkan rekaman CCTV di tempat dimana Tuan Nick dan Alexa bertemu, agar Tuan Nick dapat melihat setiap pertemuan mereka kapanpun yang dia mau," batin Dave yang tidak tega bila melihat raut kesedihan di wajah tuannya.
"Oh ya Tuan, boleh saya turun di sini karena saya ada urusan penting dan kebetulan arahnya berbeda dengan arah yang ingin kita tuju." Permintaan Dave langsung ditanggapi Nick dengan sebuah pertanyaan.
"Memangnya apa yang ingin kau lakukan, Dave?" tanya Nick dengan kedua alisnya yang saling bertaut.
"Nanti juga Tuan akan tahu. Sekarang Tuan tidak perlu khawatir karena saat Tuan tiba di rumah, saya pasti sudah berada di sana." Dave mulai mengembangkan senyumannya, hingga membuat Nick langsung mengerti bahwa apa yang dilakukan saat ini, semata-mata adalah untuk keperluannya juga.
"Baiklah Andrew, berhenti di sini! Biarkan Dave turun dulu!" titah Nick yang langsung dijawab dengan sigap oleh Andrew.
Tak lama kemudian, Andrew pun mulai menghentikan laju mobil yang dikendarainya dan setelah itu Dave langsung keluar dari mobil.
"Sekarang aku harus pergi ke bar juga ke hotel tempat Tuan Nick bertemu dengan Alexa dan di sana aku bisa mendapatkan rekaman CCTV saat Tuan Nick juga Alexa bertemu." Dave melambaikan tangannya untuk menghentikan sebuah taksi yang kebetulan melintas di depannya.
Setelah taksi itu berhenti, Dave pun langsung menaikinya dan mulai mengatakan tujuannya kepada sang pengemudi taksi.
()()()()()()
Dua hari sudah berlalu sejak meeting dengan Galaxi Corporate. Hari ini Nick sedang dalam perjalanan untuk menuju apartemen dimana Alexa tinggal. Ya, tentunya bersama Dave, asistennya, jika tidak bagaimana mungkin Nick bisa mengingat bahwa ia telah mengenal wanita itu sebelumnya.
Sadar dengan ingatan yang dimilikinya tentang Alexa hilang setiap harinya, pria itu pun terlebih dulu menonton rekaman CCTV yang didapat Dave dari sebuah bar yang berada didekat London Eye, juga dari pelataran hotel tempat dimana Nick sempat mengantar Alexa untuk mengantarnya menaiki taksi.
Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit lamanya, kini mobil yang dikendarai oleh Nick telah tiba di pelataran apartemen. Nick dan Dave pun bergegas keluar dari mobil, sesaat setelah Andrew menghentikan laju mobilnya.
Setibanya di depan pintu apartemen, kedatangan Dave langsung disambut hangat oleh Alexa yang memang telah menunggunya. Ya, Dave memang telah membuat janji dengan Alexa, bahwa dirinya akan datang berkunjung ke apartemennya bersama Nick. Saat ini Dave terlebih dulu menjelaskan akan maksud kedatangan mereka, hingga membuat raut penasaran di wajah Alexa berubah menjadi empati saat menatap Nick yang sedang menunggu gilirannya untuk menemui Alexa, jauh di belakang Dave.
"Jadi begitu ceritanya, Tuan Dave. Pantas saja pertemuan kami selalu jadi yang pertama untuknya." Alexa kini mulai mengerti setelah mendengar semua penjelasan dari Dave tentang kondisi Nick saat ini.
"Jadi bagaimana Nona Alexa, apakah Anda berkenan untuk memberikan waktu kepada Tuan Nick untuk bicara dengan Anda?" tanya Dave dengan mengulas senyum ramahnya.
Alexa yang tak keberatan atas permintaan yang Dave katakan padanya pun, langsung mengulas senyum manisnya sebagai jawaban bahwa ia mengizinkan Nick untuk berbicara hanya berdua dengannya. "Baiklah, silahkan saja Tuan Dave. Kebetulan hari ini adalah hari libur saya bekerja, jadi saya punya banyak waktu luang."
Dave pun turut bahagia dengan jawaban yang diberikan oleh Alexa. Pria itu pun langsung melangkahkan kakinya untuk mendekati Nick yang sejak tadi terus mengamatinya dengan cemas.
"Jadi bagaimana Dave? Apa Alexa mengizinkan aku untuk menemui dan bicara dengannya?" tanya Nick dengan raut cemas yang jelas terlihat di wajahnya.
"Boleh Tuan, Nona Alexa mengizinkan. Sekarang silahkan Anda masuk ke dalam, sepertinya saya akan menunggu di mobil saja karena saya tidak ingin mengganggu waktu Anda berdua. Bagaimana Tuan?" ucap Dave yang diakhiri dengan sebuah pertanyaan yang langsung dijawab oleh Nick dengan sebuah tepukan pada pundak asistennya itu.
"Kamu itu selalu dapat memahami keinginanku, Dave. Terima kasih ya." Nick pun mulai melangkah kakinya untuk masuk ke unit apartemen dimana Alexa telah menunggunya di ruang tamu.
Saat sosok Nick sudah terlihat tiba di ruang tamu, Alexa pun langsung mempersilahkan pria itu untuk segera duduk di sebuah sofa yang berada di hadapannya. "Silahkan duduk Tuan Nick. Maafkan saya, jika apartemennya tidak sebagus dan semewah apartemen yang kamu miliki."
"Tidak masalah Nona Alexa karena yang terpenting bagi saya itu adalah kenyamanan dan saya saat ini sedang merasa sangat nyaman karena berada didekat Anda." Perkataan yang diucapkan oleh Nick, sungguh membuat kedua pipi Alexa merona merah.
"Ya Tuhan pujian dari pria ini saja sudah membuat aku meleleh. Apalagi kalau dia melamarku ya, bagaimana mungkin aku dapat menolaknya?" batin Alexa yang tengah berusaha menghilangkan rona merah pada wajahnya karena pujian Nick.
Nick kini mulai menatap manik mata Alexa yang berwarna kebiruan dengan sangat dalam. Ia mulai meraih tangan Alexa dengan penuh keberanian, walau detak jantung Alexa kian memacu hingga membuat darah ikut berdesir saking merasa gugupnya.
"Jadi bagaimana cara Anda mengingat saya hari ini? Apa Anda sebelumnya menonton rekaman CCTV saat kita pertama kali bertemu," tanya Alexa basa-basi karena sebelumnya ia sudah tahu tentang hal ini dari Dave.
"Ya begitulah, aku memang dapat melupakan semua hal setiap harinya, tapi seperti yang Nona katakan tadi bahwa memang benar aku menonton rekaman CCTV kita dulu sebelum datang ke sini," jawab Nick dengan senyum yang mengembang dari kedua sudut bibirnya.
"Tapi bukannya setiap pertemuan kita selalu jadi yang pertama untukmu?" tanya Alexa menautkan kedua alisnya.
"Memang, tapi setiap pertemuan itu aku selalu jatuh cinta dan jatuh cinta kepadamu, maka itu aku memutuskan sesuatu yang akan aku katakan langsung kepadamu."
"Apa?" tanya Alexa berpikir.
"Maukah kamu menjadi istriku, kita menikah dan berjanji sehidup semati, bersama dalam suka maupun duka. Will you marry, Me?"
Alexa terhenyak begitu kaget. Ia tak menyangka hari ini Nick melamarnya. Alexa pun coba menyembunyikan rasa gugupnya, ia memberanikan diri untuk membalas tatapan mata Nick hingga membuat tatapan mereka kini saling bertaut. Sejenak mereka diam tanpa suara, seperti saling mendalami cinta di hati mereka masing-masing lewat tatapan mata.
Nick mulai mengarahkan wajahnya lebih dekat kepada Alexa, bahkan hembusan napas yang hangat dapat terasa menyapu wajahnya. Alexa masih mematung diam, wajahnya kini semakin merona karena tiba-tiba Nick memberi sebuah kecupan singkat tepat di bibir Alexa.
Nick masih menatap wajah Alexa dengan lekat.
"Bagaimana Nona Alexa?" tanya Nick dengan penuh rasa cemas.
Pertanyaan yang menggetarkan hati Alexa karena ia sungguh tak menyangka bahwa momen saat ini akan terjadi di dalam hatinya, dengan kedua mata yang tampak berkaca-kaca, Alexa pun mulai menyusun kata demi kata untuk menjawab lamaran Nick.
"Ya aku mau Mr. Anterograde, aku ingin menjadi istrimu untuk menjalani sisa hidupku bersamamu."
Jawaban yang disambut dengan penuh sukacita oleh Nick yang langsung menghamburkan pelukannya dengan erat pada tubuh Alexa. Saat ini kebahagiaan terpancar jelas dari wajah keduanya yang kini saling mencintai satu sama lain. Namun, kebahagiaan itu seketika buyar ketika Nick teringat tentang Jessy, wanita yang tadi pagi menjadi pembicaraan sepanjang dirinya menikmati santap paginya.
"Sekarang aku harus mulai membicarakan hal ini kepada Daddy dan Mommy, agar mereka membatalkan perjodohanku dengan Jessy," batin Nick yang sudah menyiapkan rencana untuk dapat mengatakan hal ini kepada orang tuanya.
Bersambung✍️