Helaan nafas panjang Evelyn didengar jelas oleh Arya dan Sonia. Keduanya saling pandang sebelum akhirnya menatap ke arah sang anak yang terlihat sekali sangat gugup. "Kamu gugup ya, Sayang?" Atensi Evelyn pun beralih pada Sonia. "Iya, Mah, Evelyn gugup," balasnya sambil tersenyum tipis. Sonia terkekeh, lalu menggenggam erat kedua telapak tangan sang putri. "Padahal ini bukan kali pertama atau kedua kamu datang ke acara kaya gini loh." "Mamah benar, padahal ini bukan kali pertama Evelyn hadir di acara kaya gini, tapi kok rasanya beda banget ya?" Evelyn sendiri tidak tahu kenapa ia menjadi lebih gugup dari biasanya. "Rilexs, Sayang." Arya memberi sang putri nasehat. "Iya, Pah." Evelyn mencoba untuk rilexs. "Coba tarik nafas dalam-dalam, terus hembuskan secara perlahan." Evelyn me