Bahagia Bersama

1379 Words

Pemuda jangkung itu terlihat menatap pantulan dirinya pada cermin sembari tersenyum samar. Bibirnya terlihat menghela nafas panjang merasa gugup seketika. Pemuda yang memakai jas hitam itu sekilas memejamkan matanya berusaha mempersiapkan mentalnya. Ketukan pada pintu kamarnya membuat ia menoleh pelan. Tidak berapa lama papanya muncul di balik pintu dengan tersenyum hangat kearahnya. Dimas terlihat melangkah mendekat membuat putranya, yakni Alvaro tersenyum lembut menyambutnya. "Kamu sudah siap?" Alvaro mengangguk yakin membuat papanya menghela lega, pria paruhbaya itu terlihat menyodorkan sesuatu ke arah putranya itu. Alvaro mengkerutkan kening sembari menerima kotak kecil itu, "Ini apa, pa?" Dimas mengedikan bahu pelan dengan tangan yang bergerak kecil menyuruh Alvaro membuka dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD