Lolita merenung menatap kenang-kenangan hubungannya dengan Jean. Karena semua barang itu ada di kamar yang di rumah orangtuanya, menjadikan Lolita harus diam di sana lebih lama. Rasanya lebih sakit ketika melihat Jean bersama orang yang dia kenal, apalagi Lolita tau kalau adik tirinya itu selalu mendapatkan apapun yang dia inginkan. Memiliki kedua orangtua lengkap, akan mendapatkan kantor hukum yang dibangun ayah dan ibunya, juga mendapatkan pria yang menjadi cinta pertamanya. Kenapa hidupnnya begitu menyedihkan?
“Kak? Bunda bawain camilan nih,” ucap Restu memasuki kamar yang tidak dikunci itu. Lolita langsung menutup kota tersebut dan menatap sinis pada sosok yang masuk mendekat padanya. “Kamu suka buah persik ‘kan? Bunda bikinin ini, niatnya mau dijual juga. Tapi mau Kakak jadi orang ya
