Reina POV. "Om, Tante. Ikrar mau minta ijin, untuk ajak Reina ke rumah sakit. seperti yang pernah Ikrar ceritakan waktu itu. Bahwa Wajah reina dan putrinya yang telah meninggal itu memang sangat mirip." terdengar suara Ikrar di ruang tamu. Dia tengah berbicara dengan kedua orang tuaku. Hari ini adalah pagi, sekitar pukul enam tiga puluh. Mamah masih belum berangkat ke rumah sakit, pun papah masih sarapan bersama kami. "Oh, iya, boleh ko," jawab mamah pada ikrar. "bagaimana sekarang keadaan pak darma?" tambah Mamah lagi. "Ada perubahan Tante, Paman saya mulai siuman. Tapi yaitu, dia selalu memanggil manggil Reina. Saya sungguh minta maaf atas ketidak nyamanan ini." kulihat Ikrar menunduk dalam. Aku mengerti sekali apa yang sedang dia rasakan. Om Darma kecelakaan sangat parah. Kedua kaki