Dilain tempat, riweuhnya para manusia yang hilir mudik berjalan ke sana dan kemari membuat tempat itu menjadi ramai dan sesak, semua orang disibukkan dengan kegiatan masing-masing yang tentunya tidak dalam keadaan baik-baik saja. Dari arah depan sebuah brankar pasien sedang melaju dengan tergesa-gesa, diatasnya juga sedang menampung seorang pria dengan penuh luka disekujur tubuhnya. Beberapa orang yang mengikuti jalannya brankar tersebut sedang harap-harap cemas, pasalnya pasien yang sedang terbujur tak sadarkan diri di sana adalah bagian dari keluarga mereka. Lorong yang tadinya ramai oleh orang-orang seketika menjadi sepi, seolah mereka sengaja menyingkir dari tengah jalan, dan membiarkan brankar tersebut lewat tanpa kendala. Brankar itu berakhir di ruang bertuliskan 'Emer