Azura melangkah cepat menuju kamarnya tanpa menghiraukan panggilan Azzam yang mengekorinya sedari tadi. Ia membanting pintu kamarnya dan menguncinya dari dalam. Pemuda jangkung itu dengan perlahan mengetuk pintu kamar sang adik dengan raut cemas.
Kedua orang tuanya berlari kecil kearah pemuda itu, seakan kaget melihat tingkah laku puterinya.
"Kenapa nak? Kamu apain adik kamu?" Azzam hanya tersenyum samar menatap kedua orang tuanya sembari menenangkan.
"Gakpapa yah, bun. Biasa masalah remaja," kedua orang tuanya langsung terkekeh pelan. Bundanya menjulurkan tangannya sembari menangkup wajah tampan sang anak.
"Kalau pun ada masalah cerita sama ayah sama bunda, jangan selesain sendiri yah!" Azzam menggangguk pelan. Keduanya pun melangkah menjauh meninggalkan Azzam di depan pintu kamar Azu
