Dendam

1356 Words

Pemuda beriris mata cokelat itu masih menajamkan tatapannya kearah sahabat lama ayahnya itu. Ia tidak peduli lagi dengan tanggapan orang yang kini mulai bisik-bisik membicarakannya. Pria di hadapannya itu masih tersenyum miring penuh arti, membuat Azzam mengepalkan tangannya erat dengan tatapan yang seakan ingin menerkam. Tatapan pemuda jangkung itu membuat murid-murid mulai menatap aneh kearahnya. Pasalnya Azzam dikenal sebagai sosok yang murah senyum, ramah, dan juga bijak dalam setiap ucapannya. Namun, melihat bagaimana tatapan dingin nan menusuk dan juga gestur tubuh Azzam yang mulai berbeda membuat mereka menganga kecil. Azzam seakan memiliki kepribadian ganda. "Mau saya tunjukan bagaimana monster yang sebenarnya?" Ujarnya dengan nada dingin, Azura sudah menggerak-gerakan kaki cema

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD